Dion menurunkan tubuh Tieeshara seperti semula lalu kini Raditya yang mendekat lebih dulu. "Selamat, Kak," ucap Raditya yang kemudian memeluk tubuh Dion
"Gue nepatin satu janji, Dit. Tahun ini gue lulus, tinggal janji yang satunya lagi untuk jadi imam serta Ayah yang baik buat pasangan dan anak-anak gue nantikan?"
Selepas mendapat respon anggukan kepala dari Raditya, Dion juga melepas pelukan
"Gue punya hadiah buat lo," lontar Lazhirovan
"Hadiah apa?"
"Yuk, ikut gue"
"Pake mobil?"
"Iyalah"
"Mau kemana? Langsung pulang?"
"Ngga, udah pokoknya ikut aja"
Lazhirovan membawa Dion beserta Adik-Adik pergi ke suatu tempat, sesampainya di sana, Dion yang lebih dulu menurunkan kaki dari dalam mobil
"Ini apaan, Kak?"
"Katanya mau buka bisnis? Nah ini gerai buat lo"
"Kak—
"Gue tau lo mau mandiri, tapi ngga ada salahnya jugakan gue kasih hadiah kelulusan ini buat lo? Lagian terserah gue dong mau kasih apa"
Lagi-lagi Dion memeluk tubuh Lazhirovan namun kali ini dalam durasi lebih singkat. "Gue banyak ngerepotin lo, ya?"
"Astagfirullahaladzim. Ngerepotin apaan si? Ini kemauan gue sendiri biar lo ngga usah nyewa tempat lagi, tinggal fokus ke isi apa yang mau lo jual"
"Emang Kak Dio mau jual apa?" tanya Tieeshara
"Sate taichan ala Dio"
"Gue kira mau jual steak, ternyata sate," komentar Raditya
"Kenapa bisa mikir gitu?"
"Yaa biasanya lo suka masak steak di rumah"
Dion menaruh telapak tangan di bawah dagu. "Eum ... Boleh juga, tapi nanti deh, pelan-pelan dulu. Kayaknya gue mau nyediain layanan pesan antar juga," ucapnya ada diri sendiri. "Radit"
"Hah?"
"Tugas lagi, ya?"
"Foto?"
"Iya, biasa"
"Oke-oke"
"Nanti gue mau bikin akun sosial medianya juga dengan username @sataicuan"
Beberapa bulan kemudian selepas yudisium, Dion mulai menghadiri hari wisudanya. Para wisudawan dan wisudawati termasuk Dion sudah siap dengan pakaian lengkapnya seperti toga beserta jubah wisuda
Satu-persatu cita-cita Dion sudah mulai terealisasi, wisuda lebih cepat dan membuka bisnis kuliner. Tinggal dapetin Raina seutuhnya lagi, gue ngga tau ini terkesan jahat atau ngga, tiba-tiba putusin dia eh sekarang mau balik lagi
Hingga pada akhirnya, "Wisudawan terbaik program studi manajemen dengan Indek Prestasi Kumulatif 3,93 putra dari Bapak Johan Sanjaya dan Ibu Shirin Fatinindra Zaman adalah Dion Zylanza Al Musawa"
Dion mulai naik ke atas podium didampingi oleh Johan dan Shirin dengan perasaan haru. Dion menjabat tangan para dosen disertai dengan pemindahan tali toga dari kiri ke kanan
Setelah itu, Dion merangkul bahu kedua orangtuanya, Dion juga sempat mencium kening Shirin lalu mulai memberi ucapan terimakasih kepada seluruh para dosen termasuk keluarga yang datang
Perlakuan baik yang diberikan oleh Dion kepada kedua orangtuanya sempat membuat para hadirin merasa kagum
"Gimana Tuhan ngga nulis takdirnya dengan baik coba? Udah ganteng, pinter pula, ternyata ini rahasianya, waalaikumsalam," bisik salah satu dari hadirin yang datang
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Novela JuvenilAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...