74 • Dukungan cinta

8 1 0
                                    

"Ya Tuhaaann ... Shiriinnn apa kabar?" riang Yerisha begitu membukakan pintu untuk menyambut kedatangan teman lama beserta keluarganya

"Baik kok"

"Sini masuk-masuk, makasih loh ya udah luangin waktu buat dateng. Si cantik Tiara udah lama ngga kesini, terakhir waktu pulang dari rumah Ustadzah Humairah"

"Hehehe, iya Bunda"

"Dio, selamat atas kelulusannya," ucap Yerisha seraya meletakkan cangkir yang berisi air beserta beberapa cemilan, kemudian ia ikut duduk bergabung

Zigit dan Geertruida datang ke ruang tamu untuk menyambut kehadiran teman beserta keluarganya

"Mama Shirin, Geert kangen banget," peluk Geertruida. "Udah gede makin cantik"

"Mama Shirin juga makin cantiiikk. Om Johan, Kak Hiro, Kak Dio, dan Kak Radit apa kabar?"

"Alhamdulillah baik, Adeek cantiik," jawab Dion yang mendapat tatapan sinis dari Tieeshara. "Calon Adek Ipar Tiara," lanjutnya

"Ish Kak Dio!"

"Iya nih Tiara kalau disatuin sama Zigit gimana, ya???"

"Bunda ..."

"Oh yaudah, mau Tiara atau balikan sama Kenzi?"

"Astagfirullah, Bund. Udah-udah. Oh ya, Mama Shirin, Om Johan, Kakak, Tiara, dan ..." ucapan Zigit menggantung kalimat tatkala menoleh ke arah Kyra

"Namanya Kera," jawab Tieeshara tanpa diminta

"Oh iya, Kera"

Tieeshara langsung melemburkan tawa terbahak-bahak

"Loh kenapa?" tanya Zigit heran dengan kening yang dikerutkan

"Tiara!" bentak Shirin kepada Tieeshara lalu menoleh ke arah Zigit. "Namanya bukan Kera, melainkan Kyra"

"Iya, Kyra. Intinya buat semua, maaf tadi Zigit ngga sempet nyapa kalian, Zigit lagi bantu-bantu"

"Ngga papa, Zigit. Oh iya, Kyra. Ini keluarga dari teman Mama Shirin"

"Tante, Om, dan semua, kenalin saya Kyra"

"Salam kenal Kyra, sama cantiknya kayak Tiara. Sekarang Tiara udah ada temen, selagikan dari dulu saudara kandungnya cowok semua"

Tieeshara tersenyum canggung mendengar penuturan dari Yerisha

"Iya sama-sama cantik, tapi menurut Geert, lebih cantikan Kak Tiara, hehehe. Salam kenal Kak Kyra, aku Geert." kata Geertruida menanggapi perkataan Yerisha

"Salam kenal juga Geert"

Sukurin lo Kyra, lagian ikut-ikutan ke sini, batin Tieeshara

Melihat rambut Kyra yang bagian bawah tampak ikal, membuat Geertruida teringat sesuatu. "Dulu waktu masih kecil, Geert pengen banget kalau udah gede bisa punya rambut kayak Kak Kyra, tapi kayaknya Geert berubah pikiran, Geert mau pake hijab aja deh kayak Kak Tiara. Bunda, beneran bolehkan?"

"Mau jadi muslim kayak Kak Zigit juga atau cuma sekedar pake?"

***

"Astaga, ini kayaknya gue salah jurusan, mana sebentar lagi udah mau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi)," kesal Kalina yang tangan kanan sedang berkutik dengan kalkulator, sedangkan tangan yang satunya sedang memijat kening

"Iya nih. Udah salah masuk jurusan, salah masukin dia ke hati gue juga"

"Aerrggg udahlah, ngga usah ngomongin Zigit!"

"Diem anjir, toa lo gede banget, pake dispill lagi"

"Walaupun Zigit ngga sekolah di sini, tapi warga di sekolah ini juga tau"

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang