19 • Raina ikut

49 6 0
                                    

Tieeshara merasa bersyukur karena selalu mendahulukan bercerita kepada Tuhan karena jika nanti masalah kembali datang, bukan manusia yang pertama kali Tieeshara cari, melainkan Dia, selaku Dzat yang akan selalu menjadi tempat untuk kembali

Lazhirovan belum ingin mengangkat suara sampai akhirnya Tieeshara menyelesaikan ucapannya. "Tiara sampe mikir, kalau suatu saat nanti Kakak-Kakaknya Tiara pada punya pasangan, kalian pasti bakal lebih sayang sama pasangan masing-masing, terus nanti kalian juga bakal lebih punya banyak waktu buat mereka dibanding sama Tiara"

"Udah, Tiara. Ngga usah mikir ke sana-sana dulu. Sesibuk-sibuknya Kakak, Kakak masih sering kontrol Tiarakan? Mau sampe kapanpun, Tiara always stay in my heart"

 Sesibuk-sibuknya Kakak, Kakak masih sering kontrol Tiarakan? Mau sampe kapanpun, Tiara always stay in my heart"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adzan Lazhirovan Al Musawa

Meminta Tieeshara untuk tidak memikirkan hal itu, tapi Lazhirovan sendiri yang lebih dulu memikirkannya

Lazhirovan belum berniat untuk menikah, karena untuk saat ini, Adiknya masih sangat membutuhkannya. Jika nanti Lazhirovan menikah, lantas bagaimana dengan Dion, Raditya, dan Tieeshara?

"Aamiin. Tapi Tiara ngga mau telen mentah-mentah. Bukannya Tiara ngga percaya sama Kak Hiro, cuma gimanapun juga, Kak Hiro tetep manusia, yang suatu saat pikirannya bisa aja berubah tapi, Kak. Tiara seneng deh, soalnya sekarang Tiara udah bisa kenal deket sama Tuhan"

"Contohnya moment apa yang bisa bikin Tiara ngerasa kayak gitu?

"Banyak. Salah satunya mungkin kalau suatu saat keadaan maksa kita buat pisah, seengganya Tiara masih punya Tuhan. Tuhan emang beda dari makhlukNya, ya? Tuhan Dzat Yang Maha Kekal, sedangkan kita ngga. Eum ... Kak Hiro"

"Iya?"

"Maaf, ya?"

"Buat apa?"

"Maaf, soalnya Tiara suka marah kalau setiap ngeliat Kakak-kakaknya Tiara deket sama perempuan lain. Tiara cuma belum siap"

"Iya, Tiara. Kakak juga ngerti"

Sebenarnya niat Lazhirovan datang ke kamar Tieeshara bukan hanya untuk melihat keadaan Tieeshara saja, melainkan juga untuk mengatakan bahwa Minggu depan, Lazhirovan akan pergi karena ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Tapi melihat kondisi Tieeshara yang sedang seperti ini, membuat dirinya tidak tega untuk menyampaikannya

"Tir ..." panggil Lazhirovan seraya merapihkan rambut Tieeshara yang berantakan

"Iya?" jawab Tieeshara sambil menenggakkan kepala menghadap ke arah Lazhirovan

"Minggu depan Kakak harus pergi"

"Kemana?"

"Biasa ada kerjaan"

"Tiara ikut"

"Loh ngapain mau ikut Kakak kerja? Tumben biasanya kalau pergi karena ada urusan pekerjaan ngga suka ikut. Lagian kali ini perginya juga ngga jauh kok"

TIEESHARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang