Mendengar kalimat tersebut, membuat Agnesia murka ingin melayangkan tamparan tepat mengenai pipi Raditya, namun hal tersebut telah berhasil digagalkan oleh Tieeshara
"Jangan tampar Kak Radit. Yaudah, Kak. Ngga papa, kalau Mama sama Papah ngelarang kita untuk ngga ketemu, tapi Ma. Ngga seharusnya Mama sama Papah ngelarang kami untuk ngga bertukar pesan. Kalau Tieeshara susah lepas, seengganya Tieeshara dan Kakak-Kakak Tieeshara masih bisa ngejalin hubungan sekalipun cuma secara virtual, bukan malah terbiasa jadi kayak orang asing. Percuma juga kalau kalian larang, Tieeshara bakal tetep cari mereka, mereka rumah kedua untuk Tieeshara setelah Tuhan," komentar Tieeshara
Agnesia segera melenggang pergi dan masuk ke dalam kamar
"Kak Radit"
Raditya hanya menatap ke arah bola mata Tieeshara
"Tiara boleh peluk Kak Radit ngga?"
"Tumben izin, biasanya langsung?"
"Takut Kak Radit nolak," kata Tieeshara menunduk seraya memainkan jari-jemari
Raditya berinisiatif untuk berjalan mendekat beberapa langkah, agar tubuhnya dapat memeluk Tieeshara terlebih dahulu dan Tieeshara membalas pelukan tersebut. "Walaupun Kak Radit suka diemin Tiara, tapi Tiara tetep kangen Kak Radit. Kak Radit juga kangenkan sama Tiara?" tanya Tieeshara memastikan
Walaupun Raditya tidak menjawab, tapi anggukan kepala telah Tieeshara rasakan sebagai pertanda bahwa Raditya membenarkan
Tieeshara dan Raditya saling menyalurkan rasa rindu, setelah menikmati adegan tersebut ....
"Kak Radit"
"Hm?"
"Biasanya Kak Hiro sama Kak Dio suka cium kening Tiara"
"Terus?"
"Kak Radit ngga mau ngelakuin hal yang sama?"
Raditya menuruti keinginan Tieeshara lalu tidak lama kemudian, Raditya segera melepas pelukan
"Ini." Raditya memberikan sebuah paper bag yang berisi berbagai macam snacks. "Tadi sebelum ke sini, Kak Radit sempet mampir ke supermarket"
"Makasih, Kak. Padahal jajanan dari Kak Hiro masih ada. Yaudah sekarang masuk, yuk?" ajak Tieeshara
"Mau langsung pulang aja"
"Loh katanya kangen sampe mau ketemu Tiara?" goda Tieeshara
"Ini udah ketemu"
"Sebentar banget? Masuk dulu aja, Kak Radit pasti capek." Tieeshara menarik lengan Raditya lalu memerintahkan kepada laki-laki itu untuk duduk disalah satu sofa yang telah disediakan di ruang tamu
Setelah Tieeshara pergi ke dapur untuk mengambil minum dan balik ke ruang tamu, Tieeshara segera meletakkan minum ke hadapan Raditya
"Waktu itu, Kak Radit kok ngga bales chat Tiara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Teen FictionAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...