"Ho?! Ho siapa???" heran Dion yang tidak kalah terkejut
"Eh, eum ... Ho— Ish, maksudnya Baaqir!"
"Kok tiba-tiba namanya jadi Ho?"
"Iya. Baaqir dan Ho satu orang yang sama, nama panjangnya adalah Ahmad Baaqir Ho Mufadhal Athaillah, nah di keluarga dia dipanggil dengan sebutan Ho"
"Wiihhh, sampe hafal nama panjangnya"
"Emang kenapa?"
"Ngga papa si, terus ngapain Tiara ikut-ikutan panggil Ho? Emang bagian dari keluarganya?"
"Biar lebih singkat, padat, dan hemat"
"Alesan," ledek Dion seraya membuang muka
"Yaaa emang itu bener alasannya, Kak"
"Berarti dari tadi bengong karena lagi mikirin orang tersebut?"
"Ngga"
"Halah. Semenjak hijrah kayaknya lebih deket sama cowok"
"Astagfirullah, Kak Dio apa si?"
"Zigit, Haqqon, sama Baaqir atau Ho. Katanya bukan mahram ..."
"Ya Allah, Kak Dio ... Zigit itu temen kecil Tiara, justru sekarang semenjak dia belajar dan semakin tau soal Islam, dia semakin menjauuuhhh dari perempuan yang bukan mahram termasuk Tiara; kalau Haqqon, dia cuma anak dari guru ngaji Tiara, yakni Ustadz Hadi dan Ustadzah Humairah, jadi ngga ada sangkut pautnya sama ini, yaa walaupun pernah beberapa kali ngobrol; sedangkan Ho adalah teman Tiara di sekolah, beneran temen, ngga pernah berdua-duaan kayak dulu pertemanan antara Tiara dan Zigit yang sampe bikin Kak Dio posesif, apalagi pernah beberapa kali mata-matain kita kalau lagi pergi berdua"
Dion Zylanza Al Musawa
"Temen tapi demen, gimana kalau persoalan antara Tiara dan Zigit keulang lagi? Cuma dengan orang yang berbeda, kali ini Tiara dan Ho," tanya Dion yang ketrigger oleh Tieeshara untuk memanggil Baaqir dengan sebutan Ho
KAMU SEDANG MEMBACA
TIEESHARA
Fiksi RemajaAku telah kehilangan cahaya bintang dari seorang laki-laki bernama Starlight. Ah tidak, bagaimana bisa aku merasa kehilangan? Memilikinya saja tidak pernah, namun apakah kehilangan hanya mengenai pasangan? Lantas bagaimana walau hanya sekedar bertem...