Bab. 3

337 6 0
                                    

Di rumah mama Monica sudah berkumpul orang-orang yang tidak dikenal Andre. Mereka merupakan teman-teman mamanya.

"Ah, Andre. Kamu sudah datang, nak! Kemarilah!," mama Monica terdengar sangat antusias. Andre tidak terlalu bersemangat karena mengingat wanita yang dicintainya di rumah.

Flashback

"Pergilah, turuti mamamu!," dusta Keira. Walau dalam hati dia sungguh tidak rela suaminya dijodohkan dengan perempuan lain.

"Aku akan pergi kesana dan menolaknya," balas Andre.

"Benarkah? Tapi bagaimana dengan penerus keluargamu? Bagaimana dengan... kebutuhanmu?"

"Itu biar menjadi urusanku, sayang. Jangan khawatir. Bukankah masih ada Kayla? Dia anak yang pintar. Aku akan mendidiknya menjadi penerus kita", Andre menenangkan Keira dengan memeluknya.

"Tapi mama..."

"Nanti aku akan mengurusnya. Kau tenang saja, percayalah padaku!", Andre mengusap-usap punggung Keira.

Keira merasa lebih tenang.

"Benarkah, Andre? Kau janji kau datang kesana untuk menolaknya?"

"Aku janji, Keira. Aku hanya mencintaimu."

"Aku mencintaimu juga, Andre."

Mereka pun berciuman hangat.

Sekarang

"Lho, mana Keira? Dia tidak ikut?", tanya mama Monica.

"Tidak, ma. Dia sedang tidak enak badan," jawab Andre.

"Ooh, begitu. Ya, sudahlah tidak apa-apa. Kita lanjut saja. Ini kenalkan teman mama, Om Leo dan Tante Aisyah!", ucap mama Monica sambil menarik Andre mendekat.

Andre dengan sopan berjabat tangan dengan mereka.

"Halo, om dan tante!"

Om Leo hanya tersenyum. Lalu Tante Aisyah menyeletuk,"Wah, tampan sekali! Senangnya punya calon menantu seperti ini!"

Mama Monica terlihat bangga,"Oh, iya jelas donk. Keturunan keluarga Wijaya tidak pernah mengecewakan! Berarti langsung lulus donk, ya!"

Mereka semua tertawa kecuali Andre.

"Jadi kapan sebaiknya mereka menikah?", tanya Mama Monica. Andre terkejut.

"Atur saja secepatnya. Lebih cepat lebih baik!," jawab tante Aisyah.

Andre terlihat panik, "tunggu sebentar!"

Mereka semua menoleh ke Andre.

Andre berdeham, "maaf, om dan tante, juga mama. Maksud kedatangan Andre kemari sebenarnya...."

"Eh, itu dia anaknya", tante Aisyah bersuara.

Terlihat seorang gadis cantik dengan gaun simple berwarna putih yang sangat kontras dengan kulit putihnya memasuki ruangan. Andre pun terpana dengan kecantikannya.

"Kenalkan, ini Rachel! Anak kami satu-satunya", ucap tante Aisyah.

Andre sempat bengong karena terpukau. Tidak terbayang gadis yang dijodohkannya sangat cantik sesuai tipenya.

"Sepertinya ada yg terpesona nih!", goda mama Monica.

Mereka semua tertawa, termasuk Rachel yang ikut tersenyum, semakin menambah kecantikannya.

"Oh, iya tadi sebelumnya mau bicara apa, Andre?", tanya om Leo.

Andre yang ditanya baru teringat tujuan dan maksud kedatangannya kemari. Tapi pikirannya mendadak kosong setelah melihat Rachel.

Tante Aisyah menyadari kegelisahan Andre dan berkata, "Andre, kami semua sudah tahu statusmu yang sekarang dari mamamu. Kami juga sudah menerima kalau anak kami akan jadi istri kedua."

Andre menoleh ke mamanya meminta jawaban.

"Itu benar, Dre. Mama sudah menjelaskan semuanya pada mereka. Sayang sekali Keira tidak bisa datang malam ini. Padahal kita semua akan menjadi keluarga baru", ucap mama Monica.

"Sudahlah, tidak apa-apa. Kami sudah mendengar kondisi istrimu. Kami turut prihatin. Mungkin bisa diatur lain waktu agar kita semua bisa bertemu. Dan tidak ada salahnya kita beri kesempatan kepada Rachel dan Andre saling mengenal sebelum menikah", ucap om Leo bijak.

Mereka semua pun mengangguk-angguk setuju. Mama Monica bertanya pada Andre, "bagaimana, nak?"

Tanpa sadar Andre mengangguk  tanpa melepaskan tatapan dari wajah cantik Rachel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang