Bab. 20

248 3 0
                                    

Andre yang sedang mengendarai mobil sebenarnya merasa lelah harus bolak balik ke kedua istrinya seperti ini. Seandainya saja kedua istrinya bisa satu rumah. Tapi ia sudah berjanji pada Keira tidak menggabungkan mereka.

Terdengar suara mobil parkir ke rumah, senyum Keira mengembang. Ia senang karena Andre selalu pulang ke rumahnya meski ia tahu suaminya usai menghabiskan waktu dengan Rachel.

"Hai, sayang!", ujar Keira ceria.

"Hai", ujar Andre.

"Kamu sudah makan?", tanya Keira.

"Sudah, kamu juga sudah?"

"Sudah! Ini, lihatlah!", Keira memperlihatkan piring bekas makanannya yang ludes.

Sejak Keira mogok makan, Andre selalu mengawasi piring sisa makanan Keira. Ia pastikan Keira benar-benar makan tanpa membuang makanannya.

Pernah sekali Andre bermalam di rumah Rachel, ia mendapat laporan kalau Keira langsung tidak mau makan.

Sejak itu, ia tidak pernah lagi bermalam di tempat Rachel. Untunglah Rachel pengertian.

"Bagus. Sudah ya, aku lelah ingin istirahat", ujar Andre berlalu menuju kamar.

Keira terlihat sedih. Sebenarnya ia merasakan bahwa akhir-akhir ini sikap Andre mulai dingin padanya. Tapi ia bersyukur Andre selalu pulang.

Setiap malam Andre tidur disampingnya, ia merasa memiliki Andre. Entah berapa lama lagi ia bisa melihat pemandangan Andre yang sedang tidur damai.

"Tidurlah, sayang". Keira mencium pipi suaminya.

°°°

Pagi harinya, Keira dan Kayla sedang sarapan. Andre hanya minum kopi, ia tak terbiasa sarapan di pagi hari.

Suara ponsel Andre berbunyi.

"Halo", sapa Andre.

Terdengar suara Rachel yang berteriak, hingga terdengar oleh Keira.

"Andre, aku hamil!"

"Andre, aku hamil!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang