Bab. 51

148 4 0
                                    

Setelah Keira keluar dari rumah sakit. Segalanya berlangsung damai. Keira merasa bersyukur.

Andre dan Rachel menyiapkan pesta kecil di rumah merayakan kesembuhan Keira.

Andre kembali pada rutinitas awalnya, bergantian tidur di kamar Keira dan Rachel.

Andre dan Rachel sudah kembali berhubungan intim. Namun Keira masih belum berani mencobanya. Andre dengan sabar menunggu sampai Keira siap.

Namun, kedamaian itu terusik karena sebuah panggilan di ponsel Keira suatu hari.

"Halo"

"Halo, Keira. Ingat aku?"

"Kamu!? Mau apa sih?", ketus Keira. Untung dia sedang sendiri di kamar.

Raja menelefon menggunakan nomor lain yang tidak diblokirnya.

"Urusan kita belum selesai, Keira"

"Urusan apa lagi?"

Keira tidak lupa mengunci pintu kamarnya takut seseorang mendengar.

"Kayla", jawab Raja.

Keira menghela nafas.

"Raja, dengarkan aku ya. Kayla itu anakku dan Andre. Jangan mengganggu hidup kami, please!"

Keira langsung menutup telefon dan memblokir nomor tersebut.

Tubuhnya bergetar ketakutan setiap Raja menghubunginya.

°°°

Beberapa hari kemudian

Betapa kagetnya Keira ketika Raja tiba-tiba datang ke rumah, berdiri tepat di depan pintu dengan wajah yang tak bisa ditebak.

Keira sangat kaget sampai tidak bisa berkata-kata. Untungnya Andre sedang di kantor.

"Siapa yang datang, Keira?", tanya Rachel.

Raja dan Keira yang tadinya saling bertatapan menoleh ke Rachel. Raja memperhatikan Rachel dari atas ke bawah. Rachel jadi merasa risih.

"Ooh... ini, hmm...", Keira bingung harus menjawab apa.

"Saya teman lama Keira, sudah janjian reuni dengan teman-teman lain di restoran. Sudah siap pergi?", tanya Raja santai.

Keira yang awalnya bingung mencari alasan, akhirnya ikut mendukung kebohongan Raja. Ia pura-pura menepuk dahinya.

"Ooh, ya ampuun. Itu hari ini ya? Sori banget gue lupa", ucap Keira berharap Rachel termakan kebohongannya.

"Emang harus banget ya hari ini? Ganti hari aja bisa nggak?", tanya Keira, berharap Raja segera pergi.

"Yaah, jangan donk. Yang lain juga sudah pada nungguin lu kan? Nanti mereka kecewa kalau lu nggak ikut. Lagian gue udah susah-susah jemput nih", jawab Raja.

Siapa yang minta? Keira kesal dalam hati.

"Sudah yuk cepat, nanti kita telat nih!", ucap Raja.

Keira tetap diam di tempat. Di saat itu Raja berbisik di telinga Keira agar tidak terdengar Rachel yang dari tadi menonton.

"Ikut aku atau kuceritakan semua ke istri kedua suamimu sekarang juga".

Keira terkejut dan ketakutan. Darimana Raja tahu soal pernikahannya? Ia terpaksa menyetujui ikut.

"Hmm... iya, sebentar. Maksud gue...gue mau ganti baju dulu", ucap Keira.

Keira bergegas ke kamarnya dan keluar secepat kilat sambil membawa tas dan ganti baju tanpa sempat dandan.

Tak lama, Keira keluar kamar. Masih ada Rachel menunggu di ruang tamu dan posisi Raja di teras luar. Masih aman! Pikir Keira.

"Hmm... Rachel, aku pergi dulu. Titip Kayla sebentar ya. Terima kasih".

"Sudah izin Andre?", tanya Rachel.

"Hmm... belum sih, nanti aku kabari dia lewat ponsel deh", jawab Keira.

Keira dan Raja pun pergi.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang