Bab. 83

142 4 0
                                    

Siang harinya Keira menanti kedatangan Andre, hingga waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB, yang ditunggu tidak datang. Apa dia berubah pikiran dan pulang? Pikir Keira.

Walau sedih, Keira berusaha menerima. Biar bagaimanapun, mereka sudah bercerai dan bukan suami istri lagi.

Baru terpikirkan oleh Keira tujuan Andre datang kemari. Untuk apa dia kemari ya? Apa ia mau memberi surat cerai?

"Mama, main petak umpet yuk!", pinta Kayla membuyarkan lamunan. Keira tersenyum dan ikut bermain dengan beberapa anak juga.

"Mama yang hitung sampai sepuluh ya, kalian sembunyi", ucap Keira dengan mata terpejam.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh", Keira segera membuka matanya dan melihat Andre berdiri di depannya sambil tersenyum.

"Andre?", tanya Keira terkejut. Astaga, ia masih saja tampan.

"Hai, Keira. Apa kabar?", tanya Andre tersenyum. Keira makin cantik, tapi terlihat semakin kurus. Apa ia hidup susah disini? Andre bertanya-tanya dalam hati.

"Aku baik-baik saja, Andre. Ada apa kemari?", tanya Keira formal.

Seberapapun rindunya Keira, namun ia tetap harus membatasi diri karena Andre sudah bukan suaminya lagi.

"Aku ingin membawamu dan Kayla pulang. Kembalilah bersamaku, Keira", jawab Andre tanpa basa basi.

Hati Keira berbunga-bunga dengan ajakan itu. Ia jadi teringat kenangan mereka dulu saat masih bersama-sama.

Jika aku kembali, maka aku bisa menikmati saat-saat itu lagi. Jika kembali, maka Kayla akan mempunyai sosok ayah. Jika kembali, aku bisa berpelukan hangat dengan pria ini lagi. Batin Keira bergejolak.

Tapi, tidak! Sosok Rachel dan Raja akan selalu membayangi rumah tangganya. Rachel adalah wanita yang lebih pantas untuk Andre, bukan Keira. Kesalahan dirinya dengan Raja juga tak termaafkan. Pikir Keira.

Keira menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "tidak, Andre. Kita adalah masa lalu. Aku tidak akan pernah lupa masa-masa itu. Selalu kujaga di hati. Biarlah sekarang kita membuat hidup baru masing-masing".

"Kumohon, Keira. Maafkan aku", ucap Andre sambil berlutut.

"Andre, apa yang kau lakukan? Bangun!", teriak Keira.

Anak-anak yang bersembunyi mulai muncul satu persatu karena Keira tidak kunjung mencari mereka. Melihat Keira dengan sosok pria asing yang berlutut membuat mereka heran. Keira mulai merasa tidak nyaman dan malu.

"Andre, kumohon. Bangunlah!", Keira memelas. Andre yang mulai menyadari sekelilingnya mulai ramai pun berdiri, karena ia tidak ingin mempermalukan Keira.

"Papaaaaa!!!!", teriak Kayla tiba-tiba. Anak itu bergegas lari ke sosok Andre.

Andre juga langsung berlari memeluk Kayla. Kini mereka berdua saling berpelukan erat, tidak ingin melepas.

"Papa kenapa lama kerjanya? Kayla kangen papa. Apa gara-gara Kayla nakal jadi papa nggak mau main lagi sama Kayla?", tanya Kayla bertubi-tubi.

Andre dan Keira yang mendengar ocehan Kayla jadi ikut menangis. Keira tidak menyangka Kayla selama ini berpikir seperti itu. Ia jadi merasa bersalah.

"Oh, Kayla", ucap Keira sambil memeluk anaknya.

Andre menangis tersedu-sedu memeluk Kayla.

Andre menangis tersedu-sedu memeluk Kayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang