Bab. 29 🔞

327 3 0
                                    

Hah?", tanya Rachel kaget.

Andre mulai maju mendekati Rachel yang mundur hingga terduduk ke sofa. Ia mengukung Rachel dengan kedua tangannya.

"Aku tahu kenapa kau datang, akan kuberi kau kenikmatan seperti tiada hari esok", bisik Andre.

Tanpa banyak berpikir lagi, Rachel membuka seluruh pakaiannya hingga dirinya telanjang bulat, menyisakan highheelsnya saja. Seperti yang Andre sukai.

Andre langsung terangsang melihat payudara besar putih mulus dan vagina rapi tanpa bulu.

Tapi Andre masih ingin mempermainkan Rachel. Andre tersenyum sombong dan bersender di meja kerjanya.

"Berlututlah dan berjalan ke arahku, Rachel", ucap Andre.

Rachel yang seperti sudah terhipnotis menuruti segala ucapan Andre. Ia berlutut dan berjalan ke arah Andre.

Setelah berada di hadapan Andre dengan posisi berlutut, Rachel nendongak melihat Andre menunggu perintah selanjutnya. Andre tersenyum dan mengelus kepala Rachel.

"Good girl... sekarang hisap penisku".

Rachel langsung membuka celana Andre mulai dari tali pinggang, kemudian celana panjang dan terakhir boxer.

Omg, ini besar sekali!, pikir Rachel dalam hati. Ia masih saja terpukau padahal sudah sering melihatnya.

"I miss this so much", ucap Rachel lalu langsung memasukkan penis Andre ke mulutnya. Ia menjilati dan menghisap layaknya lollipop.

"Oooh, fuck. Racheel...", desah Andre. Ia kagum dengan kepandaian Rachel dalam mengoral.

Andre berusaha menahan diri agar tidak orgasme duluan. Ia biarkan Rachel bermain-main dengan penisnya selama 15 menit.

"Sudah cukup, menungginglah sayang!", pinta Andre tak tahan.

Rachel menurut. Dengan gerakan cepat, Andre memasuki vagina Rachel yang sedari tadi sudah basah.

"Oooouuuh.... aaaahhh", desah Rachel. Akhirnya! Hal yang dimimpikannya selama ini menjadi kenyataan. Ia tersenyum puas.

Baru masuk saja dan belum bergerak sudah terasa nikmat, pikir Rachel.

Andre yang sudah terangsang berat sejak tadi langsung menghujam Rachel dengan brutal hingga tubuh Rachel terdorong-dorong ke depan. Payudaranya pun ikut bergoyang hingga terlihat percikan air asinya.

"Ah, ah, ah, ooh", Rachel terus menerus mendesah di setiap hujaman. Ia tahu ruangan Andre kedap suara jadi ia bisa berteriak sepuasnya.

Andre menjambak rambut Rachel karena gairah yang ditahan selama dua minggu ini membuatnya gila.

Rachel yang dijambak mendapatkan sensasi baru, nikmat sekaligus sakit. Oooh, kombinasi sempurna! Hingga tak lama ia mencapa orgasmenya.

"Ooh, oh, oh... Andree".

Vaginanya menjepit erat penis suaminya, Andre berhenti bergerak untuk merasakan sensasi itu.

"Hah...hah...hah", Rachel mengatur nafas setelah orgasme. Dia lelah.

Andre membalikkan tubuh Rachel agar mengarah padanya. Terlihat Rachelnya yang sangat kacau. Rambutnya berantakan, air liurnya keluar sedikit dari mulutnya, tubuhnya belepotan asi. Tapi terlihat sangat seksi di mata Andre.

"Masih mau lagi?", tanya Andre.

"Iya", jawab Rachel masih belum puas. Gairahnya sudah ditahannya selama dua minggu ini.

Andre tersenyum dan mencium bibir Rachel. Memainkan lidahnya.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang