Up tiap hari Senin
.
Dia adalah anak sulung perdana menteri, tetapi ditukar saat lahir untuk menjauhkannya dari kota. Ketika dia akhirnya kembali ke keluarganya, dia mendapati dirinya dilibatkan dalam skema pergolakan dalam keluarganya. Dia hanya in...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengingat bagaimana Kaisar tiba secara rahasia dan mengepung ibu kota lama dengan tentara, Qin Yining tidak akan mencari Nona Liao jika wanita itu tidak datang atas kemauannya sendiri. Di sana mereka berada di titik puncak krisis, dengan orang-orang yang menyebabkan masalah dari kiri dan kanan; kenapa dia setuju untuk bertemu dengan orang asing di saat seperti ini?
Setelah beberapa saat merenung, dia memutuskan bahwa seseorang yang setajam Nona Liao pasti juga menyadari hal yang sama. Jika dia tetap datang meskipun ada risikonya, itu berarti masalah besar telah muncul.
Jika ini bukan masalah internal yang tidak bisa diselesaikan oleh Azure Justice, maka itu pasti ada hubungannya dengan masalah paling mendesak yang ada: harta karun.
Qin Yining tidak yakin apakah itu karena paranoianya sendiri atau keadaan buruk yang mereka alami, tapi dia gelisah sejak tiba di Kabupaten Yang, terus-menerus cemas bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Saat pikirannya menjadi liar, dia mendengar suara langkah kaki mendekat. Jiyun mengantar Nona Liao masuk. Wanita itu mengenakan jaket sutra aqua bersulam dan rambutnya diikat dengan jepit rambut perak. Sekarang di hadapan Qin Yining, Nona Liao buru-buru berlutut di tanah sebagai tanda salam. "Rakyat jelata ini menyapa Princess consort."
"Tolong bangkitlah, Kakak Liao, kita sudah menjadi kenalan lama sekarang. Tidak perlu formalitas seperti itu." Qin Yining menduduki kursi kepala dan menunjuk ke tempat kosong di sampingnya. "Silahkan, duduk dan minum teh."
"Terima kasih, Yang Mulia." Nona Liao duduk di samping Qin Yining, tubuhnya sedikit menoleh ke samping dan tatapannya menunduk. "Rakyat jelata ini hanyalah istri seorang pedagang belaka. Aku tidak berani melanggar kemurahan hatimu karena bergaul dengan seseorang yang rendahan sepertiku, Yang Mulia."
Qin Yining tersenyum mendengar kata-katanya. "Nona Liao semakin menyendiri setiap kali dia berkedip dan mengucapkan kata-kata. Aku ingat kau melakukan perjalanan bisnis dengan suamimu. Apa yang membawamu ke sini?"
Nona Liao tersenyum malu-malu. "Memang benar, aku bepergian dengan suamiku. Namun, aku menerima kabar tentang bencana tersebut dan ingin membantu semampuku. Aku sudah membawa beberapa perbekalan dan obat-obatan, tapi butuh beberapa saat untuk sampai ke sini karena gunungnya jalanannya sulit untuk dinavigasi. Setibanya di sana, aku mengetahui bahwa duta bantuan bencana tidak lain adalah Pangeran Setia dari Tingkat Pertama, dan Yang Mulia telah datang. Aku hanya perlu mengunjungimu."
Qin Yining berseri-seri dengan gembira, sangat tersentuh oleh kata-katanya. "Betapa baiknya kau, Nona Liao! Ini adalah perbuatan besar bagi masyarakat! Aku berterima kasih kepada Nona Liao atas nama mereka!" Saat itu, dia berdiri untuk memberi hormat.
Terkejut, Nona Liao melompat berdiri dan memprotes kesopanan yang diberikan padanya.
"Ini tidak akan berhasil, Yang Mulia! Ini tidak pantas! Pangeran dan Princess consort Tingkat Pertama adalah orang-orang yang telah melakukan banyak hal untuk rakyat. Orang-orang seperti kami tidak memiliki banyak keahlian dalam nama kami dan dapat menawarkan perbekalan yang paling sedikit. Aku tidak layak menerima ucapan terima kasih sebesar itu."
