Chapter 81

247 24 1
                                    

Chapter 81 — Robbery
————————————————————

"Perampokan?" Jiang Jiao tergagap, "Apa, perampokan apa?"

"Kami sudah sampai di sini terlebih dahulu, dan ini adalah waktu dan tempat yang tepat, apalagi semua orang dalam kondisi baik-baik saja. Bukankah kita akan mengecewakan Wang Ba jika kita tidak merampok?" Dia memanggil Wang Ba, "Kakak Wang, kamu dapat melakukan pekerjaanmu kali ini. Apakah kamu ingat peraturannya?"

Wang Ba sedikit marah, tapi juga sedikit puas, hanya berkata, "Tentu saja aku tahu!"

"Kalau begitu mari kita pergi dan menginjak kapal lebih dulu."

"Apa artinya menginjak kapal ini?" Jiang Jiao bingung.

"Aku mengerti," Huang Xiong menjelaskan kepadanya, "Ini adalah bahasa gaul para Bandit, digunakan sebelum menjelajahi lingkungan sekitar terlebih dahulu." (Slag; bahasa gaul, atau bahasa ungkapan gitu. Beda ya sama idiom)

Wang Ba mendengus dan berkata kepada He Yan, "Kamu tahu bahasa gaul?"

"Aku hanya tahu satu kalimat ini." He Yan berkata, "Jika kalian semua tidak keberatan, bagaimana kalau aku yang mengaturnya?"

Mereka semua menatapnya.

"Di sini medannya tinggi, dan kami tiba lebih awal. Jadi aku pikir kita harus menunggu tim lain datang ke sini dan mereka akan dalam keadaan lelah dan ingin bersantai. Kita hanya perlu menunggu dan melakukan penyergapan di sini lalu mengambil bendera mereka. Ada lima dari kita, salah satu dari kita perlu naik pohon untuk mengamati situasi, dan sisanya harus berbaring untuk penyergapan di sini. Orang yang memanjat pohon adalah aku," He Yan menunjuk dirinya sendiri, "Aku akan mengamati dari pohon itu."

"Ketika orang-orang akan tiba, Saudara Wang harus berada di depan untuk mengarahkan orang-orang ke dalam formasi. Saudara Jiang Jiao dan Shi, kalian memegang tongkat panjang dan tombak. Kalian berdua harus menyebar ke kiri dan ke kanan. Paman Huang harus berada di belakang dalam formasi, jadi kita bisa mengepung mereka di tengah. Setelah itu, aku akan turun dari pohon, dan dengan cambuk sembilan bagianku, aku dapat mengambil kesempatan untuk mengambil bendera mereka."

Semua orang tiba-tiba menyadari. Tidak heran He Yan memilih cambuk sembilan bagian (nine sections whip; aku ga nemu kata yang lebih cocok). Karena situasinya akan benar-benar kacau, dan mungkin tidak ada kesempatan untuk mendekat, tapi selama cambuk digulung dari kejauhan, bendera itu akan bisa direbut.

"Kenapa aku harus menjadi umpan?" Wang Ba tidak puas, "Aku juga bisa memimpin pertempuran."

"Karena kamu yang terkuat," kata He Yan tanpa mengubah ekspresinya. "Jika kita semua membawa bendera untuk menjebak orang, orang lain akan ragu, tapi jika kamu yang melakukannya, itu akan berbeda. Kamu yang terkuat di antara rekrutan. Wajar jika kamu memegang bendera, karena yang terbaik di antara kelompok akan melindungi bendera, jadi akan lebih baik jika kamu memegangnya."

Jiang Jiao ingin tertawa sedikit tapi akhirnya menahan diri. Shi dan Huang Xiong menundukkan kepala mereka dalam diam. Hanya Wang Ba yang sangat terkesan, dan ketidakpuasannya dengan pengaturan He Yan tiba-tiba menghilang.

"Tapi bisakah pengaturan ini benar-benar berhasil?" Jiang Jiao sedikit skeptis, "Bagaimana jika kemampuan mereka lebih baik dari kita?"

"Jangan khawatir, kami sudah berada di sini terlebih dahulu. Kami telah beristirahat lebih lama dari mereka dan akan memiliki energi penuh. Apalagi jika mereka terkepung oleh formasi kita, itu akan membingungkan mereka untuk bertahan atau menyerang. Selain itu, tujuan kami bukan untuk bertarung dengan mereka, tapi untuk merampik bendera."

[END] (BOOK 1) Legend of Female General / (translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang