Chapter 1 — The Female General
————————————————————Di Da Wei, itu adalah tahun ke-63 Qing Yuan. Saat ini adalah bulan Maret, dan sedang berada di pertengahan musim semi. Gerimis tipis menyelimuti kota dengan kabut, dan tanah menjadi basah karena rintik hujan yang terus menerus.
Di Jing Cheng, genteng rumah Keluarga Xu menjadi cerah dan bersih setelah tertimpa hujan, menciptakan tekstur yang indah dan bersih. Genteng yang dikirim dari Yun Zhou memiliki kemiripan dengan bulan sabit. Dikatakan bahwa gebteng ini akan terlihat seolah-olah diterangi oleh cahaya kunang-kunang di malam yang terang benderang. Proses pembuatan ubin agak rumit, dan genteng ini memiliki harga yang mahal. Harga seluruh atap yang dibangun dengan genteng ini sama dengan kerja keras keluarga biasa selama puluhan tahun.
Namun, di ibu kota, bisnis satin dan sutra Keluarga Xu sangat diminati di seluruh negeri, dan harga seluruh atap yang dibangun dengan genteng setengah bulan hanyalah setetes ember bagi mereka. Tuan Xu adalah guru terhormat sang pangeran. Dia memiliki dua putra. Putra sulungnya, Xu Zhi Heng sangat berbakat dan merupakan siswa di Akademi Han Lin. Sejak muda, dia dipuji oleh semua orang di ibu kota Jing Cheng. Ketika Xu Zhi Heng berusia delapan belas tahun, dia menikah dengan seorang wanita muda dari keluarga jenderal. Putri pertama Tuan Kedua Keluarga He, He Yan, menjadi istrinya. Putra pertama Tuan Sulung Keluarga He, He Ru Fei, telah diberi gelar Jenderal Fei Hong oleh kaisar sendiri. Pernikahan dua orang ini, yang satu dengan kebajikan sipil dan lainnya dengan kebajikan bela diri, memang persatuan yang sempurna.
"Furen (Nyonya), apakah ada sesuatu yang kamu inginkan?" Seorang pelayan muda mengenakan pakaian tipis bertanya dengan suara renyah saat dia menyerahkan secangkir teh panas.
"Aku akan keluar untuk jalan-jalan." He Yan menjawab dan menghabiskan teh dalam satu tegukan.
"Tapi di luar sedang hujan..."
"Tidak apa-apa, aku akan menggunakan payung."
Pelayan itu memandang wanita muda ini. Keluarga Xu adalah keluarga cendekiawan (kalangan sastra, kalangan orang berpendidikan), dan semua wanita di sini berpakaian dengan elegan, termasuk nyonyanya, He Yan. Namun, dia memiliki watak yang keras, yang membuatnya tidak cocok dengan orang lain. Namun, ketika dia mengenakan gaun satin camlet azure biru, He Yan benar-benar terlihat sangat cantik, dan fitur heroik hanya menekankan kecantikannya. Matanya jernih dan jauh seperti air danau yang bening... Sayangnya, dia buta.
He Yan tidak buta sejak lahir. Hanya setelah tiga bulan kehidupan pernikahannya, dia menderita penyakit misterius, dan mengalami demam tinggi selama dua hari dua malam. Ketika dia bangun keesokan harinya, dia kehilangan penglihatannya.
Keluarga Xu mencoba mencari tabib berkualifikasi tinggi untuk mengembalikan penglihatannya, tetapi tidak berhasil. Sejak saat itu, He Yan jarang keluar. Lagi pula, tidak nyaman bagi orang buta untuk keluar.
He Yan berjalan menuju ke taman yang terletak di tengah kolam halaman.
Dia telah menikah dengan Keluarga Xu selama setahun. Dia telah kehilangan penglihatannya setelah tiga bulan pertama kehidupan pernikahannya. Dia kemudian menghabiskan sembilan bulan berikutnya untuk belajar bagaimana hidup tanpa penglihatannya. Dia beradaptasi dengan baik. Hanya saja dia kadang-kadang merindukan hidupnya sebelum menikah, ketika dia bisa melihat.
Sekarang, dia hanya bisa mendengar suara tetesan air hujan membuat riak di air kolam. Dia bisa mendengarkan ikan mas merah di kolam yang berebut makanan... tapi dia tidak bisa melihat.
Pemandangan musim semi yang tidak terlihat masih bisa menjadi pemandangan yang indah bagi orang yang tidak bisa melihat. Mungkin karena dia kehilangan penglihatannya terlalu cepat sehingga dia tidak bisa mengingat penampilan Xu Zhi Heng dengan baik. Yang bisa dia ingat hanyalah Xu Zhi Heng yang dia temui ketika dia berusia 14 tahun. Dia adalah seorang anak laki-laki berpakaian hijau, tersenyum hangat saat dia mengulurkan tangannya padanya. Tapi Xu Zhi Heng yang sekarang tidak akan menawarkan tangannya lagi padanya. Meskipun dia memperlakukannya dengan lembut dan sopan, dia bisa merasakan sesuatu yang samar-samar menghalangi hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] (BOOK 1) Legend of Female General / (translated by RahayuYogantari)
ActieNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Rebirth o...