Bagaimana jadinya jika seorang remaja laki-laki nakal dan tidak bisa di atur berpindah tubuh ke tubuh remaja yang polos penuh dengan penderitaan.
Bagaimana juga dengan sebaliknya, bagaimana jika seorang remaja polos berpindah tubuh ke remaja nakal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Vian, elo masih nggak inget gua? Seriusan?"
Alvion menatap sang adik sendu, Alvian tak seperti biasa. Ini bukan adiknya yang menatapnya takut. Tapi ini sudah lebih baik, tak seperti apa yang terjadi saat pertama kali mereka bertemu.
Sekarang mereka sedang berada di kamar Ellard. Entah kemana pria itu tapi yang pasti dia mengatakan akan kembali.
Mata yang bulat itu berkedip bingung, Alvian benar-benar bingung saat Alvion terus saja berbicara aneh. Ingat? Alvian tak ingat apapun. Kepalanya akan sakit jika mengingat sesuatu seperti sekarang.
"Ya udah jangan dipaksain, jangan maksain inget lagi," tak tega rasanya melihat Alvian yang tengah memegang kepalanya itu.
"Abang tidak jahat'kan?"
Kenapa Alvian mengatakan itu, tentu saja dirinya tak jahat. Yang jahat di sini adalah Ellard. Dia telah menculik mereka dan membawa mereka untuk menjauh dari Alexa dan yang lain.
"Vian, gua nggak jahat! Yang jahat di sini dia! Si Ellard itu!"
"Daddy tidak ja-hat, daddy baik ..." Kenapa Alvion mengatakan jika Ellard jahat. Padahal daddy'nya itu sungguh sangat baik. Bahkan Ellard terus saja menenangkan dirinya jika ia takut.
"Vian! Elo ini kenapa sih! Apa otak lo udah di cuci sama dia makanya elo jadi gini! Jangan bela dia! Dia itu jahat! Dia udah nyulik kita!"
Gelengan Alvian berikan sebagai reaksi. Dia tidak setuju dengan apa yang diucapkan oleh abangnya itu."Daddy baik ... mereka yang jahat, mereka pukul Vian ..." Ia memegang kepalanya yang sakit. Bayangan-bayangan itu kembali terlintas di benaknya.
Ia seperti merasa di pukuli oleh dua orang pria dan wanita. Dan dia juga dipukul oleh satu orang pria lagi setelahnya
"Jangan pukul ... sakit ... ampun ..."
"Vi-an? Alvion mencoba mendekati adiknya itu."Vian tenang, nggak ada yang mukulin elo, Vian denger gua ..."
Astaga, Alvian kambuh lagi! Tak tahu apa yang terjadi pada Alvian tapi yang pasti, Alvian pasti sangat kesakitan sekarang.
"Vian! Iya daddy nggak jahat, tolong jangan gini. Gua minta maaf ..." Panik sudah dirinya saat ini, bagaimana cara memenangkan Alvian.
Ellard yang baru saja membuka pintu terkejut melihat Alvian yang sudah mengamuk kembali, ia segera membawa Alvian dalam pelukannya."Tenang, Vian. Ada daddy di sini. Jangan takut, daddy akan menjagamu dari mereka yang jahat, tenang mengerti. Minum ini,"Ellard memasukkan obat dimulut anaknya itu.
Setelah menunggu beberapa lama barulah Alvian bisa tenang dan tertidur kembali.
"Jan-gan pukul ..."matanya tertutup sempurna setelah itu.
"Elo masukin obat apa ke mulut Vian! Elo kan yang buat Vian jadi gini!"
Ellard membiarkan apa yang ingin Alvion lakukan padanya. Anaknya yang satu ini memang nakal, tak bisa di ajak bicara."Vion, daddy tak melakukan apapun pada Vian, itu habah obat penenang dosis rendah. Kau tega melihat Vian yang memukul kepalanya seperti itu?" Ia hanya bisa menghela nafas."Seharusnya yang kau salahkan sekarang adalah Reon, dia yang membuat Alvian seperti ini. Gara-gara dia, Alvian menjadi hilang ingatan seperti ini, daddy sudah berusaha agar membuat Vian bangun. Bahkan daddy mencari dokter yang terbaik untuk mengobati Vian, lihatlah hasilnya. Vian kembali sadar walaupun dia kehilangan ingatannya. Kepala Vian terbentur dengan keras, jadi Vian tidak bisa mengigat hal-hal yang baru saja ia alami bersama kita. Ia hanya mengigat masa lalunya yang di pukul oleh Roki dan Elva. Dia juga mengingat Reon yang memukulnya. Jadi yang salah di sini adalah Reon!"
Ellard menggeleng pelan,"Kau tahu, jika Reon tak menculik Vian, maka Vian tidak akan tersiksa seperti sekarang. Jangan lupakan jika Reon juga pernah memukul Vian, dia membuat adikmu terluka, Vion. Kau tidak membencinya?"
Alvion memutar matanya malas,"Kalo bukan elo yang bajingan, bang Reon nggak mungkin ngelakuin itu! Dia cuma pengen di akuin anak aja sama elo!"
"Cukup!" bentak Ellard."Daddy sudah mengatakan bukan jangan melawan daddy. Ternyata kau sangat nakal. Anak nakal harus di hukum."
"Elo mau apa! Lepasin! Lepasin!"Alvion mencoba memukul-mukul tangan sang ayah, tapi percuma saja. Tenaga Ellard lebih kuat dibandingkan dengan dirinya.
Ellard tak peduli, ia segera mengeluarkan borgol dan memasangnya pada tangan Alvion, tapi tenang saja, sebelum di pasangkan Ellard sudah melapisi borgol itu dengan balutan kain. Memang ia sengaja mempersiapkan hal itu. Lihatlah sekarang. Berguna sekali karena anaknya yang nakal ini memberontak.
"Lepasin gua!"
Ellard memasangkannya lagi pada besi yang terpasang disisi ranjang. Ia juga menyiapkan semua yang berkaitan dengan Alvion. Tahu betul bagaimana jika anaknya itu mengamuk.
"Daddy sudah jelaskan bukan? Jangan melawan daddy, jika kau melawan daddy lagi maka akan daddy pastikan kau tidak akan bertemu dengan Vian, jangan menganggap ucapan ku sebagai angin lalu, Vion. Daddy tak pernah main-main dengan ucapan daddy."
Tatapan tajam terus saja albion arahkan pada daddy'nya itu, kenapa Ellard melakukan ini juga padanya.
"Lepasin! Mommy nggak akan biarin elo selamat!"
Ellard terkekeh mendengar itu,"Kau tidak usah membahasnya baby, dia tidak akan pernah tahu dimana kita berada dan tentunya kau juga tidak akan lagi bertemu dengan dia, sudah jangan berisik. Jangan nganggu adikmu tidur. Dia harus beristirahat penuh,"
"Bajingan! Elo bajingan Ellard! Mommy ..."
Kenapa Alexa sangat lama, ia butuh pertolongan mereka. Harus menolong Alvian agar dia ingat kembali dan menolong dirinya. Mereka harus segera datang sebelum Ellard semakin gila.
Melihat Ellard pergi begitu saja membuat Alvion semakin marah,"Bajingan elo Ellard!"
"Vion ... Vion ..."
Alvion terdiam, sepertinya ia mendengar seseorang memanggil namanya. Ia menoleh ke arah jendela. Matanya melebar saat melihat orang yang ia kenal."Bang Axian!"
Vote →Commen→ Follow
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.