***
Hasil dari upacara bendera... 5 orang yang pingsan dan di taruh ke Uks kesurupan, layaknya seperti parasit dari 5 orang menyebar menjadi 13 orang.
Guru-guru pun mengaktifkan doa sebelum belajar dan yasin jumat. Pak De penjaga sekolah pun ikut menjaga karena ia tahu betul sejarah sekolah.
Hari selasa aku memasuki sekolah seperti biasanya. Ada beberapa guru yang rajin dan bagian disiplin yang setiap pagi sudah sedia di depan gerbang.
Dari keadaan yang ku lihat suasana sekolah lebih jauh kelam dan dingin. Tampaknya kejadian sebelumnya masih bisa di tutupi dan di rahasiakan.
"Woi, pagi Ta!" Sapa salah satu teman ku yang sebelumnya ku ramal tentang ayahnya itu.
"Hm, pagi."
"Eh, tahu gak, kemarin si AX anak boga kena juga di belakang ruangan dapur 2."
"Hmmm..." gumam ku tidak tertarik, yah aku sering melewati bagian belakang dapur karena sering di suruh guru untuk mengambilkan teh, tempat seperti itu, tentu di sukai jin.
"Gileee, sudah menjalar-jalar bro!" Tungkasnya dengan suara besar seperti biasa.
"NUL, jangan teriak-teriak, aku dengar,"
"Eits, maaf bro, senang aja gue tuh anak jadi kesurupan wuahahaha." Tawanya memotong perkataan ku.
Aku menghela napas pasrah, yah, yang marah masih mending kalau wujudnya manusia, kalau yang marah jin kemungkinan besar yang di incar selanjutnya yah nih anak.
Tidak terpikirkan oleh ku, sekitar jam istirahat si NUL, ia kesurupan. Terkadang aku sendiri ngeri dengan kata hati ku sendiri.
Keadaan kelas ricuh, beberapa teman yang tidak kuat di suruh keluar oleh guru. Sayangnya salah, di luar malah mereka (jin) menunggu para manusia yang sudah down dan ketakutan untuk di rasuki.
Teman-teman yang di luar pun ikut terkena serangan jin dan beberapa dari mereka pun tumbang mengamuk tidak jelas. Mel salah satunya ikut terkena serangan jin yang berusaha merasukinya.
Kejadian tambah ricuh ketika anak kelas hotel yang melihat ikut kesurupan, entah apa yang mau merrka lihat, melihat orang kesurupan toh tidak ada untungnya. Alhasil pada hari itu hampir 30 siswi, pingsan dan kesurupan di sekolah.
***
Hari jumat, hari di mana akan di adakan yasinan, ketika hari selasa ada 30 yang kesurupan hari selanjutnya rabu dan kamis yang kesurupan mulai berkurang.
Guru-guru mulai mengurangi kewaspadaan, tetapi sayang, itulah yang di tunggu para jin. Hari jumat itulah, kejadian besar-besaran di mulai.
Aku berjalan seperti biasanya, memasuki ruangan leb komputer dan beberapa teman di kelas sudah nongkrong di depan tempat yang luas untuk membaca yasin.
Hari itu ku lihat mereka (jin) banyak keluar dengan berbagai macam bentuk berjalan dan melayang di koridor.
Mel segera memilih duduk di samping ku dan memeluk tangan kanan ku. Di tangan kiri salah satu yang kesurupan kemarin Mx ikut menari tangan kiri ku.
Entah bagaimana aku jadi cukup terkenal bisa melindungi teman-teman ku itu. Guru datang memulai baca yasin dan semuanya ikut membaca sampai mata ku terkejut dengan gerakan para jin yang di luar.
Segera aku melihat ke jendela luar.
Mereka masih tersenyum bahagia menunggu, mata-mata mereka penuh dengan kesenangan. Rasa takut kelas kami yang hampir semuanya wanita membuat mereka berkumpul di lorong luar.