"Ketahuilah, ketika kalian mendengar adzan dan ayat Al-quran, apabila kau tidak merasakan adanya getaran atau haru atau hormat di dalam hati mu. Pertanyakan lah kenapa? Karena bisa jadi karena kalian sudah terlalu jauh dari rasa cinta mu pada agama mu dan yang maha pencipta lagi maha segalanya." (Tentunya untuk agama lainnya pasti mendengarkan kitab masing)
_TA_
***
"Kakak ramal!!!!"
Teriak seseorang dari jauh. What??? Pagi-pagi gini ada yang teriak gitu? Aku? Ah pasti bukan, batin ku waktu itu.
Pagi hari, karena aku ketua kelas aku mengambil absen dari ruangan TU seperti biasanya, aku sangat dekat dengan mereka, orang Tu yang berkerja pagi (lol).
Di lorong gedung menuju ke gedung perkuliahan aku mendnegar teriakan-teriakan pagi yang sangat semangat.
"Oi, kakak jilbab orange yang pakai jins!!!"
Ok, aku merasa terganggu karena di kampus itu yang pakai jins bukan aku saja, tapi aku kebetulan pakai jilbab orange.
"Kakak ramal yang tomboy yang suka manjat di gedung HI!!!"
Ahh, anak yang ku tunjukan jin, yang berani itu.
Kurang ajar sekali ngomongin saya tomboy! Hm, emang sih, selama kuliah aku tidak pernah memakai rok, kejadian memanjat di gedung HI itu pun karena pena ku jatuh dari lantai 2 ke luar beranda parahnya menyangkut di antara genteng, yah, apa salahnya memanjat dan mengambilnya. Toh aku di tunjukin jalan yang aman sama jin di sana.
Apakah aksi ku waktu itu di anggap tomboy? Bukannya pemberani? Kalau jatuh keren tuh.
Mahasiswi univeritas LmnKY terjatuh dari lantai 2 karena sebuah pena. (Lol) aku sedikit terkekeh.
Aku mendekati tuh anak pemberani "Jangan teriak! Kau mengumpulkan semua jin!" Ucapku membuat ia mengunci mulutnya.
"Kak, aku di kaish tahu teman ku yang di Ksr Pmi kakak bisa ramal!" Ucapnya bangga, tensi nya mungkin lagi tinggi waktu itu. Beberapa temannya yang nongkrong di dekat tangga jadi ikut menguping
"Kak ramal saya!" Lanjutnya.
"Aku gak meramal orang yang tidak percaya, percaya dengan Allah, ramalan ku hanyalah main an dan prediksi." Ucap ku.
"Aku yakin dengan kakak ramal!"
"Nama ku Ta!" Cepat ku potong dengan sedikit melotot.
"Ya, kakak ramal Ta! Jadi? Sekarang? Di mana? Sini?" Tunjuknya di tangga.
"Apa kau punya kartunya?"
"Hmm? Kartu apa?" Tanyanya "ah, biar saya belikan!" Ucapnya.
"Kartu yang ada joker, queen, king, as, kalau kamu punya kartu tarot bisa juga. Mayor ataupun kartu minoe saya bisa," Ucap ku, ia mengangguk mengerti "habis saya kuliah tapi, saya masuk filsafat."
"Jam berapa keluar kak?"
"Hmmm, jam 10, saya tunggu di toko mbak di bawah tangga." Tunjuk ku ke tkp di mana aku menunjukkan mereka bentuk tangan jin.