Penunggu Rumah vs Penjaga rumah (1)

1.9K 163 10
                                    

***

Kejadian di Smk kami di putar sampai semingguan, tapi ada kejadian yang di lewatkan oleh orang luar dan di jaga sangat oleh perangkat sekolah. Kejadian di mana banyaknya dukun, ustad, pastur, dan lain-lain berdatangan ke sekolah.

Sekolah kami di jaga oleh Tni dan Polisi dalam 3 hari itu.

Dari lantai atas aku tahu betul para orang-orang yang datang itu ingin mengusir orang asli yang di dalam kubah lapangan upacara itu.

"Woi, kaki itu," tegur salah satu teman ku.

"Kenapa?" Tanya ku.

"Ngangkang sambil makan bakso tusuk ngelihat ke bawah, seperti tidak ada kerjaan aja,"

Anak satu ini seperti biasanya ceplas-ceplos.

"Ngelihat apa?" Tanyanya ikut bersender di pinggir lorong.

Aku tidak menjawab dan hanya melihat ke bawah terus.

"Wueeh, makin mistis aja, itu ustad kan? Atau kiai? Yang baju hitam pastur? Wueeehh keren."

"Heh, yang kemarin yang kena hal-hal mistis dan nendang perut gue siapa?" Sindir ku.

"Ahaha, masih dendam." Ia menyenggol tangan ku.

Selagi malas berbicara tampak seorang guru memanggil ku ke bawah dengan gerakannya.

Tanpa di jawab aku menganvguk dan turun segera.

"Apa yah bu?" Tanya ku setelah sampai di depannya.

"Kamu bisa buatin ibu teh? Ke dapur 1? Ibu tunggu di tempat duduk piket."

"Ya." Aku mengangguk dan langsung lari masuk ke belakang dapur, membuat teh dan membawanya langsung ke piket.

Beberapa guru sudah ada di sana berkumpul atay lebih jelasnya bergosip.

"...Ya, kata kiai nya di lapangan kita utu dulu di buat lingkaran besar pelindung, loh," ucapnya.

Ah, yang di ceritakan datuk benar, batin ku menguping.

"Tadi pastur itu juga ke belakang, tampaknya katanya ada sesuatu juga di lorong kehotelan!"

"Kata kiai mereka minta kerbau dan sapi."

"Kepala sekolah sampai terdiam tadi."

"Ya, uangnya dari mana?"

"Emang sekolah punya? Jaman sekarang ngmbil dana dari murid nanti jadi viral."

"Ia, spp aja mereka para orang tua dah marah, padahal cuma 80ribu."

Dan pembicaraan mereka mengarah ke uang.

Ibu yang menyuruh ku itu langsung melihat ku.

"Oh, udah datang dari tadi?"

Aku mengangguk pelan.

Heh, jin di ajak berunding, kasihan manusia, pikir ku lalu berjalan menjauh.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang