UJIAN TA (7)

825 94 2
                                    

Setelah sekolah, eh kuliah, biasanya kami di ajak berkeliling.

Dan kami pun hari itu mengunjungi kedutaan indonesia atau embassy di negara itu.

Aku teringat permintaan tetangga yang tidak jauh dari rumah. Ia memiliki adik sepupunya di situ.

Kami di perbolehkan masuk dengan mengadaikan paspor, gak ding, hanya di tahan sementara.

Kami di berikan tanda masuk tamu, secepatnya kami keliling, di sana termasuk luas karena ada sekolahnya juga, mesjid, ruangan aula dan sebagainya.

Terakhir mau pulang. Kami berfoto di depan yang ada tanda embassy nya. Aku melirik-lirik ada beberapa orang keluar masuk dari pintu depan gedung.

Aku dengan takut-takut langsung melangkahkan kaki mendekati seseorang yang keluar dari gedung karena menelpon seseorang.

"Permisi buk." Sapa ku sambil menundukan kepala.

"Ya?"

"Apakah di sini ada yang namanya buk MRY?" Tanyaku, entah kenapa seketika wajah ibu yang ku tegur tampak terkejut sangat.

"Kamu siapa? Ah tunggu, ehmm, kalau begitu masuk dulu." Tampaknya ragu.

Eh, tapi aku belum bilang ke teman-teman yang asik foto sekarang. Batin ku ketika di tarik ke dalam ruangan.

"Tunggu sebentar yah."

Aku berdiri di dalam gedung itu, suasana batik dan indonesia yang kental sekali dengan kayu-kayunya.

Tiba-tiba pintu tempat ku masuk terbuka, tampak sekali waktu itu semuanya memancarkan wajah yang marah.

"Woi Ta!!! Jangan jauh-jauh dari grub. Yaph aku di marahi.

"Kita mau pulang, waktu sejam mau lewat!!!"

Ya waktu itu karena cuma aku dan satu orang yang bawa paspornya kami di beri waktu masuk ke dalam. Habis yang lain tidak membawa paspor.

"Eh tunggu, aku ada..." Aku waktu itu di tarik mau keluar tiba-tiba ibu-ibu yang tadi ku tegur keluar.

"Mbak," panggilnya kepadaku "silahkan masuk ke ruangan tamu!" Ucapnya.

"Sebentar lagi ibu MRY akan turun."

Seluruh grub ku waktu itu terkejut tak berkata. Karena kami di terima ke ruangan tamu yang cukup nyaman.

Pokoknya ruangan itu W.O.W

Selagi menunggu semuanya bertanya kepadaku ada apa dan apa yang ku lakukan sampai orang-orang yang kami lewati sopan semua.

Kalau menurutku sih itu pasti nya S.O.P sini jadi aku menenangkan grub ku dan pemandu kami.

Aku menjelaskan bahwa aku memiliki kenalan di sini yang kerja di embassy.

Tampak di luar suara agak berisik, di balik kaca pintu seorang perempuan paruh baya sedikit mengintip dan lalu membuka pintunya.

"Siapa yang namanya Ta?" Tanyanya masih dalam keadaan do ambang pintu yang terbuka.

"Hadir!" Aku mengangkat tangan ku segera.

Ibu itu mengangguk dan duduk tak jauh dari ku.

"Jadi ada perlu apa ya dengan saya?" Tanyanya sopan terkesan formal bahasanya.

Ibu MRY, rambut sepundak, langsing, cakep, cantik. Baju batik yang ia gunakan pun stylish.

Aku menjelaskan kedatangan ku.

"Oohhh!!! Dia masih di sana!!!! Tetangga dengan mu?" Tanyanya bersemangat.

Aku mengangguk "katanya kalau ke kedutaan sini dia menyuruhku untuk bertemu dengan anda buk, jadi makanya saya cari dan dia bilang titip salam, amanah buk, yah setidaknya saya udah sampaikan, ah, ia ini email mereka!" Aku memberikan selembar kertas berisikan email tetangga ku.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang