"Terkadang legenda itu malah hal nyata yang di lebihkan, karena itu tuhan memberikan manusia ILMU dan PERCAYA."
_TA_
"Pepatah lama, kalau titip omongan berlebih, kalau titip uang berkurang."
***
"Harimau putih?" Tanya RZP sedikit terkejut melihat ke De.
"Ya," angguk De yang duduk di seberang "apabila terbesit di hati kalian ingin melihat harimau, mereka akan keluar, karena itu aku menceritakannya setelah lewat wilayah itu saja."
RZP mengangguk cepat, tampak RZP tidak takut dan biasa saja. Anak satu ini pemberani juga.
"Baru aja kabarnya 3 hari yang lalu peloncong yang mau naik ke gunung tidak sengaja kepikiran tentang harimau dan beneran harimau itu muncul akhirnya malah gempar desa ku karena yang paling dekat dengan wilayah itu."
"Hutan pohon besar yang sendirian kan? Tadi lewat, hawanya berbeda... dingin." Ucap ku.
RZP dan De melihat ku saja.
"Lah, kita di dalam bus gimana ngerasain dinginnya??" Tanya RZP tetapi langsung di hentikan oleh De dengan menarik lengan RZP.
De menggeleng dan RZP bingung.
De tahu bahwa aku bisa prediksi dan menyembuhkan karena kami sesama di satu organisasi.
"Jadi? Kalau aku kepikiran 'aku mau melihat harimau' gitu... lalu harimaunya muncul? Asli?" Tanya RZP.
De mengangguk.
"Lah? Kalau asli kan tinggal di bunuh aja." Celetuk (saya lupa siapa namanya tapi bukan anggota posko kami dan duduk di samping De).
De hampir mengeluarkan bola matanya akibat mendengar masukan yang masuk akal dan RZP tampak setuju.
"Hush, sembarangan! Jangan main-main dengan alam!" De memukul angota posko lain itu "kampung saya kamu lihat tadikan? Kampung saya di dalam hutan, masuk lagi ke dalam! Di kelilingi dengam sungai jalan satu-satunya yah lewat tuh hutan atau naik ketek!"
"Asalkan tidak menganggu, tidak akan mereka duluan menyerang!"
"Jadi peloncong yang kamu bilang gimana?"
"Mereka tidak di serang, hanya melihat harimau yang meloncat terbang ke arah mereka." Jelas De.
"Lah! Jadi?"
"Yah, mereka tidak di serang, mereka berlari dan akhirnya menemui desa kami, paginya di temeni untuk mengambil motor mereka yang maish ada di tempat."
Anggota posko lain dan RZP mengangguk.
Setelah itu mereka memilih bercerita hal lain dan aku memilih untuk melihat ke luar di mana tebing, pohon dan jurang terlihat.
***
Kami sampai pada saat adzan maghrib ingin berkumandang, hal pertama yang di lakukan adalah mencari kepala desa, yang kebetulan di wakilkan oleh ibuk kepala desa, kami di sambut dengan cipika cipiki oleh mereka dan para bapaknya menyalami kami semua.