"Pemimpin itu layaknya sholat berjema'ah, ada imam dan makmum, makmum akan mengikuti semua gerakan imam dan ketika imam salah, makmum di perbolehkan menegur imam."
_TA_
"Nabi Muhammad saw. bersabda, “Khiyaru a’immatikum al-ladzina yuhibbunakum wa tuhibbunahum, wa yushallunakum wa tushallunahum.”(Pemimpin kalian yang terbaik adalah pemimpin yang mencintai kalian, dan kalian pun mencintainya. Mereka mendoakan kalian, dan kalian pun mendoakan mereka)"
***
Masalah yang di hadapi di posko kami adalah masalah pemimpin alias ketua posko yang bahkan tarik undur di pending terus sampai kami menuju tempat desa kami KKN.
Para lelaki takut, ragu, dan dilema lainnya. Yang pasti mau tenang dan gak capek mikir ini itu.
Kami para perempuan tidak bisa memaksakan atau ini posko akan asal-asalan.
Barang-barang untuk di desa sudah di persiapkan dari masing-masing anggota. Yah, anggota perempuan banyak sukarela meminjamkan barang-barangnya.
Ku akui aku tidak membawa sesuatu yang signifikan untuk posko (lol), ah kecuali alat-alat dapur.
Jadi ketika mau berangkat aku tidak terlalu ribet bin rumit.
***
Jam setengah 6. Sudah ada beberapa yang datang, ehm, anggota posko lain (ahahaha).
Hari itu di jadwalkan kami akan berangkat, padahal di jadwalkan datang subuh, aku yang datang jam 6 aja harus menunggu anggota yang lainnya.
"Aaaa-hahah-haha." Ketawa ku sambil melihat ke anggota posko lainnya.
Ada beberapa anggota posko lain dan ada anak hukum yang seangkatan ku menegur ku dan mengajak berbicara.
Kkn kali ini lebih jauh dari pada yang seluruh mahasiswa lainnya kira. Selain benar-benar desa yang di pedalaman, kkn kami kali ini berada di perbatasan apalagi tempat yang akan menjadi tempat posko kami.
Ke kota kabupaten nya saja membutuhkan waktu 5 jam, belum lagi ke kota atau ke kampus kami, katanya membutuhkan 8 jam.
Bagi anak rumahan seperti ku sih aman saja, toh aku sangat jarang keluar dari rumah, menginap sampai 2 bulan lagi.
Sekitar jam setengah 7an ada beberapa yang datang.
"Loh, Ta sudah ada, aku tadi di tempat pacar ku dulu." Ia menunjuk ke tempat yang bisa di bilang lumayan jauh tapi bisa terlihat.
Ahahaha, aku sudah dari tadi di sini dan dia berdiri di sana? Batin ku, sedangkan aku tetap senyum senyum aja.
"Aku dari 30 menit tadi di sana."
Aku sudah 1 jam menunggu di sini batin ku lagi.
"Ehehhe, pagi kan." Bangganya.
Aku masih pasang senyum "Ya, jadi bisa menjadi pemimpin yang bisa di tiru." Ceplos ku dan ia langsung terdiam.
Tidak lama beberapa anggota lainnya berdatangan, ada yang memakai mobil, yang anak kos pakai motor, barang-barang di kumpulkan dan kasur-kasur yang sangat banyak.