PENYELAMATAN CEPAT, DANGER (4)

1.5K 177 83
                                    

Ta is come back, wkwkwkwk eaaa :v
Yang rindu saya angkat kakinya :v

_TA_

***

Orang di depan ku ini bersemangat, walaupun mulutku ini tidak sengaja menjatuhkan ultimatumnya ia tetap melakukan segalanya.

"Jadi saya harus apa lagi mbak Ta, kalau bisa sebelum saya 'pergi' saya tidak mau menyusahkan keluarga saya dan 'pergi' dengan tenang." Tuntutnya mengingat badannya penuh dengan kesalahan-kesalahan yang ia buat sendiri.

Aku tersenyum dan mengangguk "berwudhu lah, akan ku tarik kau ke 'bumi' kembali"

Ia tampak senang, dengan bersusah payah berdiri sendiri cepat ia melesat ke tempat wudhu yang memang ku tunjukan d luar.

Tapi, tiba-tiba aku mendapatkan kabar. Aku terkejut dan melihat ke sekliling ku.

"Siapa yang menyebarkan kabar bapak ini sedang melakukan pengobatan?" Tanya ku dengan lantang, maklum terkejut membuatku agak tidak mengontrol suara.

Tante-tante yang mengantari orang itu hanya menggelengkan kepala "maksud nya kabar Ta?"

"Ada dukun yang mengetahui bapak ini berobat, dan itu ada orang yang memberitakan kabar." Ku telusuri seluruh keluarga bapak-bapak itu. Ku dapati salah satu anak cowoknya berkeringat dingin "kau ya."

Semuanya melihat ke arah anak cowok yang bisa di bilang sudah termasuk tua.

"Sa, saya hanya membuat status di facebo*k mbak."

Segera tante itu meloncat dan menempelenginya "wong sableng!" Kesalnya.

Ah, aku lupa artinya sableng apaan, tapi aku ingat aku bertanya dengan mama ku apa artinya :v wong itu orang kan yah.

"Kau masukin ke facebo*k pula bapak mu mau sembuh!!! Kau pikir apaan hah!!! Apa yang kau tulis!!!" Histeris tante itu. Segera ia menyerobot handphone yang di gengam anak cowok itu.

Ia menuliskan 'sekarang lagi di *****, ketemu orang hebat, semoga bapak bisa sembuh' itu yang tertulis dalam kurun waktu 15 menit yang lalu.

Apaan orang hebat, Allah hebat!

Dalam waktu beberapa menit itu sudah banyak teman, keluarga dan sebagiannya menglike dan mengatakan amin.

Cowok sosialita :v

"Gembleng (kalau gak salah gitu perkataannya), wong edan," dan sebagiannya bahasa yang tak ku mengerti keluar, kalau menurutku mungkin kata-kata marah.

Anak itu habis di katai, mama nya meredam amarah si tante yang mau angkat tangan menempeleng gemes tuh anak.

Bapak yang tadi selesai berwudhu masuk kebingungan melihat anaknya mau di pukul oleh tante itu.

"Ada apa?" Tanyanya kebingungan.

"Kamu duduk dulu." Aku menepuk lantai, segera bapak itu duduk dengan perlahan karena penyakitnya ia butuh beberapa orang membantunya.

"Bagaimana?"

"Nikmat wudhu mbak, alhamdullilah segar."

Aku tersenyum melihat eajahnya berseri.

"Bagaiman kencingnya?" Tanyaku mengingatkan penyakitnya.

"Lancar walaupun agak perih. Tapi badan tidak terasa hancur." Jawabnya cepat.

"Kalau begitu saatnya penutupan akhir, dan kita akan melakukan Ruqiyah kecil, tapi insyaallah gak membuat anda kesurupan atau kembali di masukan jin. Karena Ruqiyah itu untuk mengeluarkan jin, bukan memasukan jin."

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang