Ujian Ta (10)

1K 65 27
                                    

Suasana di pandangan ku tiba-tiba berubah, dari jauh, tampak seseorang berdiri di rombongan kami, yang turun dari bus tampak asing.

Seperti yang ku beri tahu sebelumnya, bus itu bertingkat, tingkatan atas berisi semuanya dari orang asli negara itu, sedangkan di bawah berisi kami, dari berbagai universitas.

Karena aku yang duduk di depan, sehingga memiliki kesempatan turun terlebih dahulu dengan cepat aku baru menyadari. Sesuatu yang aneh masuk ke dalam rombongan.

'Apa? Kenapa? Aku bahkan tidak berpikiran dia seorang manusia?' batin ku waktu itu, aku hanya menelan ludah.

Sosok itu bukan manusia, tapi ia masuk dalam rombongan segera ketika semuanya berkumpul.

Merasa di pandangi oleh ku yang penasaran, ia tersenyum, tidak bukan tersenyum ramah, ia seperti meninggikan senyumnya di titik yang mengerikan. Mata nya ikutan semakin sipit sangat runcing.

Kelam, pekat, dan berat. Kalau di bilang manusia? Tidak bahkan Karim dan Qorin orang ini tidak ada? Bangsa jin? Tapi bagaimana bisa berbentuk manusia?

Aku tidak menepis tatapan nya kembali, ya, penasaran ku sangat tinggi.

Di negara ini yang bahkan jin nya menyingkir ketika melihat seorang muslim lewat, patung-patung di setiap jalan dan jin asli sini yang seringkali hanya bisa berbisik.

Kini di depanku bertemu dengan sesuatu yang jarang.

Apakah memang ada, siluman yang mau berbaur kembali dengan manusia?

Teori pertama ku, orang di hadapan ku ini, manusia, tapi karena banyak di 'ambil alih' badannya dengan jin, tapi itu di tepis karena tak adanya Karim dan Qorin yang melekat di badannya.

Teori kedua, ia siluman, berbaur dan kembali bergabung dengan manusia. Siluman banyak sekali di temui setengah badan. Tapi, berbaur? Mereka jarang berbaur, di indonesia kebanyakan siluman berdiam bahkan di pedalaman hutan.

Mereka berbentuk manusia tapi, mereka jin, ada yang menyangkal mereka setengah jin dan manusia.

Aku masih memikirkan teori orang yang ada bergerombol di dalam kelompok.

Teori tentang siluman sangat luas begitu dengan macam-macam jin. Apalagi di golongan setan.

Siluman lainnya adalah, orang yang 'berilmu' meminjam dari 'jin'. Sering kali menggunakan dan akhirnya lupa tapak kaki bumi nya.

Ayo, berpikir, aku harus cepat.

Aku terkejut ketika semuanya mulai berjalan.

"Loh? Loh?"

"Kenapa kamu berdiam?!" Kesal DZ "nyimak yang bener,ayo keliling tempat ini! Tadi di minta."

Tempat yang pertama kami kunjungi ini adalah sebuah taman masa lampau bisa di bilang bekas benteng.

Banyak reruntuhan.

"How..."

Aku bergegas mundur, mendengar suara begitu terdengar jelas di telinga ku.

Orang yang tersenyum itu kini berada di belakang ku.

"How ....do you know?..."

Matanya sangat melotot tapi ia masih tersenyum.

Aku merinding sebentar, ini serangan fajar, tenangkan diri, aku mengingat doa'

"What..."

"...you... Know...." Ucapnya mempertegas di know.

"I dont know." Ucap ku juga jelas dan tegas.

Ia menatap ku ragu.

Ia melayangkan tangannya ke arah pundak ku tapi tiba-tiba ia mundur karena guru yang kembali memanggil untuk berbaris.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang