***
Hari kamis, kebetulan sekali hari yang sangat menyenangkan bagi para pasien dari pagi mengantri di depan rumah, ada yang sudah kenal langsung menyelonong masuk ke ruang tamu dan ada yang tenang duduk sambil makan jajanan yang mereka beli.
Bapak-bapak itu datang membawa semua yang ku katakan, tentu yang di bawannya main dish, ayam hitam. Berdua dengan bapak ku mereka memotong ayam di belakang rumah, dan mama ku yang merebus ayam itu.
Sekitar ba'da ashar, aku sudah menyelesaikan tamu dan ada beberapa yang ku suruh mencari obat mereka.
Sang bapak-bapak itu duduk menunggu rebusan kaki ayam dengan kopi yang tersedot sedikit demi sedikit. Kopi yang di pesan nih seiluman sangat manis karena itu bapak itu beli kopi dan gula.
Takjub dan terkejut tentunya karena bapak ku dan bapak itu menonton dan sibuk mengukur turunnya air kopi yang di minum si katjya.
Yah, aku biarkan saja sambil membacakan ayat-ayat Al-quran dan doa nabi ayub yang berada di surah ke-21 Al-Anbiya' ayat 83 dan 84.
Untuk yang ingin sembuh silahkan telaah dan pahami surat itu, insyaallah bagus untuk di hapalkan.
Setelah di sajikan aku melarang ibu ku menyajikan seutuh ayamnya hanya kaki kiri saja.
Bapak itu tampak bingung "jadi ini di apakan?"
"Makan." Tegas ku.
Mama ku, bapak ku dan bapak itu terkejut.
"Makan? Kalau gitu bagusnya di kasih bumbu, bukan hanya di rebus." Panik mama ku.
"Rebus saja sudah cukup, ceker ini hanya simbol saja, gak akan masuk kedalam perutnya lama." Tegas ku melihat ke siluman cilik itu yang menyeringai "aku akan menunjukan jalan pulang mu setelah itu jangan kembali, ku tahu kau tidak kembali aku akan mengusir mu dengan sangat tidak sopan." Tegas ku dengan suara yang kata mama ku sangat menekan.
Bapak itu pun menyelesaikan semua yang ku suruh dan seminggu kemudian ia kembali datang dengan membawa bahan yang lain atas suruhan ku kembali.
"Bagaimana?" Tanya ku.
"Aku demam dan lancar boker(bahasa ku, sebenarnya ia bilang bahasa yang agak gimana) selama 1 hari, sibuk ke WC saya." Jawabnya.
Aku bergumam panjang lalu melihat ke dirinya, Qorinnya. Ya, siluman cilik itu tidak ada aku tingggal berurusan dengan jin-jin lainnya.
Aku membacakan ayat seperti biasa satu napas 7 kali sampai 33 kali wirit dan melakukan semua yang ku bisa sambil memohon doa kepada Allah, ketika memejam mata aku di perlihatkan banyak hal dan aku menatap bapak itu setelah selesai meanjatkan doa dan semuanya aku berkata.
"Pak tolong malam ini tahajud dan sholat subuh, sebelumnya habiskan air ini sebelum jam 12 malam nanti."
Ia menganggukkan kepalanya.
"Lalu, tolong di catat ayat-ayat yang harus anda baca saat sholat tersebut."
Ia mengangguk dan langsung meminta pena dan kertas yang langsung di cari mama ku.
***
Hari terakhir penyembuhan, aku menyebutnya sebagai penutupan. Tidak lupa aku menyuruhnya membawa obat dan membeli obatnya sendiri.