***
Karena sering menebeng dengan salah satu teman ku, aku jadi keikutan dalam kegiatan mereka. Yah, bagiku hitung-hitung cari pengisi waktu, karena basecamp Pmi di univ cukup padat menerima wifi di manapun ku jadikan lahan mendownload ku.
Aku menjadi anggota luar yang bebas keluar masuk di sana, malah terkadang di anggap anggota tidak tercatat nama.
Di tambah karena sering meramal kedua teman ku di basecamp itu, aku jadi ke tambahan pasien meramal di sana.
Teman ku yang satu lagi yang ku ramal dan akhirnya tidak mau meramal lagi adalah anak kos-an. Karena ada perlu teman ku mengajak ke kos-an nya.
Bagaimanapun menebeng tentu akan ikut supir ke mana saja.
Sesampai di sebuah kosan besar dan bertingkat. Aku tidak ikut masuk karena katanya akan sangat cepat hanya menitipkan sesuatu.
Dari jendela teman ku berteriak "ada Ta!" Panggilnya aku cengar-cengir saja atas panggilannya "ih, kayak orang lain saja, ayo masuk!"
"Hahah, kan katanya mau cepat," jawab ku sambil melirik teman ku yang berada di ambang pintu yang sedang berbicara dengannya.
"Ahahha, sebentar aja deh, sini lah Ta." Ajaknya kepada ku.
Tidak mood untuk melepaskan sepatu, karena kebetulan waktu itu aku menggunakan sepatu kets yang bertali aku hanya ingin berdiri di ambang pintu saja.
Berjalan memasuki pintu utama yang seperti lorong, sungguh aku terkejut melihat penampakan luar biasa.
Lorong itu gelap dan sangat lembab menjauh ke dalam. Di antara gelap di ujung itu ku rasakan banyak sekali jin-jin berkumpul menunggu.
Aku menempelkan headsets ku segera ke telinga dan ku bunyikan ayat-ayat dengab suara tidak terlalu keras agar teman ku yang lain apabila berbicara dengan ku aku akan bisa mengetahuinya.
Segera aku duduk di ambang pintu saja menunggu mereka selesai berbicara.
"Ih, kok di sana saja!" Sindir teman ku sang anak kos "maaf aja lah, cuma kos kecil, sempit ini."
Ah, dia semakin merendahkan diri, batin ku mencoba mengubah arah penglihatan ku ke dalam.
Aku tambah terbelalak melihat ada boneka besar yang duduk di ujung dan di atas tipi kecilnya.
Mata boneka itu bersinar sebentar dan sekilas ku lihat tertawa melihat ku yang duduk di ambang pintu.
Aku mengalihkan tempat duduk ku sehingga hanya ke arah meja belajarnya yang berada di depan pintu.
"Lihat lah ini, tempat princess belajar~" ucapnya riang dan ku jawab dengan tawaan saja. Aku lupa anak satu ini sangat menginginkan menjadi princess atau tuan putri. Akhir-akhir ini ia di tegur menggunakan rok oleh organisasinya. Sikap princessnya semakin membludak.
Sesudah kunjungan kilas di atas motor seperti biasa menjadi tempat teman ku bertanya-tanya.
"Tadi kenapa gak masuk saja Ta?" Tanyanya sambil mengendarai motor metiknya.
"Uhmm, aku pakai sepatu, nanti kalau mau pulang susah." Alasan utama ku.
"Oh, gimana menurut mu kosan itu? Aku pertamanya merinding kalau melihat di arah tangganya."