Menerima

1.7K 174 22
                                    

"Semua terbentuk dari keyakinan, bagaimana kalau yakin kalau kita tidak mengerti dari apa yang kita yakini itu? Karena itu yakini dan kenali agama mu."

_TA_

***

"KAU INGIN MENGELUARKAN KU!! KAU JAHAT!!!" teriaknya, badannya masih tegang dan menolak untuk minum.

Aku mendekatinya dan mulai membacakan ayat-ayat Al-Quran. Ia pun segera sadar, eaut wajahnya kembali seperti sedia kala.

"Loh? Kenapa aku?" Tanyanya bingung.

"Aku menyuruh mu untuk minum." Tegas ku kembali menyodorkan gelas.

Ketika di arahkan ke mulut tangannya terhenti, raut wajah yang tersenyum dan menangis kembali keluar.

"DASAR JAHAT!!! JANGAN!!! TIDAK, AKU HARUS MEMISAHKAN ORANG INI! AKU TIDAK MAU DI USIR." teriaknya kembali tetangga ku mendengar teriaknya yang membuat mereka berkumpul.

"Diam! Kau menganggu rumah tangga orang!"

"HAH? DIA MENERIMA KU KOK! HIHIHIHIHI." Tawanya di wajahnya yang sebelah.

"Ibu, kalau kau dengar aku minum airnya." Tegas ku masih membaca ayat di dalam hati.

Memperkuat diri tentu kunci untuk berhadapan dengan orang yang kesurupan seperti ini.

Dari pergerakannya tampak tangan itu berusaha mendekatkan gelas, tetapi tangannya yang lain menghentikan pergerakannya.

Aku mendekat kan tangan ku ke gelas yang ia pegang dan mendorong paksa sambil tetap membacakan ayat.

Pergelutan tangan ku yang di cengkram nya sungguh menyakitkan, tetapi aku tetap tidak ingin melepas dan menyerah begitu saja.

Tiba-tiba ia menyingkirkan mulutnya dan langsung menepis tangan ku dan gelas, untungnya gelas tidak terlepas tapi sayangnya air yang ku baca terbuang.

"KAU JAHAT! KAU JAHAT! AKU MENERIMANYA!"

Kesal aku langsung membalas teriaknnya "KAU MENGANGGU KEHIDUPAN MANUSIA! SIAPA YANG LEBIH JAHAT! SETAN!" kalau di pikir-pikir waktu itu aku pun lepas kendali karena ikut berteriak.

Ia tertawa, tidak wajah kirinya tertawa, hanya mulut di bagian kirinya terbuka lebar dan tertawa. Aneh, orang ini sungguh sudah di dominasi oleh setan ini.

Tiba-tiba ia menangis "jangan, jangan usir kami..." lirihnya.

Kami? Segera aku kembali memfokuskan diri dan Subhanallah apa yang ku temukan. Hampir 200 jin lebih mengikuti orang ini dan memasuki badan ornag ini.

Ibu ini,menerima semua jin ke dalam tubuhnya. Aku mengintrogasi Qorin terlebih dahulu sambil membalas teriakan sang ibu.

Perdebatan ku di rumah itu di tonton oleh banyak orang, sampai-sampai ibu ku ketakutan dan menyuruh temanku Ap bersiap kalau-kalau ia mencengkram atau mencekik ku.

Bagaimanapun badan ibu ini lebih besar dari ku waktu itu dan kalau bertinju mungkin dengan badan yang sudah tidak tahu sakit itu pasti aku kalah.

Tapi, tidak, aku lebih kuat karena yakin dengan ayat-ayat Allah dan dengan niat baik membantu ibu itu.

"Pergi kau!" Tegas ku.

Ia tertawa, sekali lagi hanya mulut sebelah kirinya. Orang-orang yang pada menonton kejadian itu terlihat heran melihat ke wajah ibu itu. Karena kesurupa ia harus berbentuk seperti itu, bisakah wajah hanya sebelah saja merasakan sedih lalu sebelahnya merasa amarah dan tawa. Kasihan, ia tersiksa seperti itu tapi ia menerima jin itu.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang