"dalam proses di mana kalian menerima jin masuk kedalam diri, hanya keluarga dan orang luar lah yang tahu, perubahan sikap kalian. Ketahui dan sadari, sebelum menjadi lebih parah dan kalian akan menghilangkan jati diri sendiri."
_TA_
***
"Di sana seram"
Aku langsung melirik perempuan satu itu tapi dia langsung menunduk dan melihat ke tempat lain.
What??? Aku di bilang seram atau memang aura di sini yang seram? Sepengetahuan ku meja ketua KsrPMI ini dekat dengan jendela dan cahaya luar lebih memadai di sini daripada tempat ia duduki sekarang.
Aku hampir melotot dan Al langsung menepuki muka ku menggunakan kipas kertas yang ia buat.
"Dah ah, kamu kalau gitu udah gak bener nih, kepalaku nyut-nyutan!" Ucapnya.
"Yeee, emang aku jin!" Aku mengerucutkan bibir ku membuat Al tertawa.
Ls langsung memotong "lo temannya setan!!!"
"Bheee, jin oi, jin, bukan setan!!!" Tegas ku.
"Aish, sama aja!" Kekeh Ls.
"Beda! Beda golongannya, setan itu golongan jin yang ingkar dengan perintah Allah sedangkan, Jin yang baik masih berpegang teguh dengan nama yang di berikan Allah dan mau menunduk ke Adam!" Jelasku panjang.
"Kalau gitu saya tanya kak Ta!"
Ketika menoleh lagi-lagi seluruh anggota itu duduk melingkari ku dan bersiap mendengarkan kultum dari ku.
"Sejak kapan Kak Ta bisa melihat hal-hal gitu?"
"Tk." Jawab ku singkat.
"Kata kak Ta, Jin bisa membuat lupa, tapi kenapa Kak Ta juga pelupa?"
"Ah, masalah itu, aku menyumpahi diriku sendiri, tenang yang ku lupakan hanyalah bentuk dan nama, tidak dengan hal dasar dan waktu sholat." Jawab ku.
"Kenapa Kak Ta nyumpahin diri sendiri supaya lupa?"
"Ya, bahkan nama kami di lupakan." Celetuk Ls menatapku dengan menipiskan matanya.
"Kau pikir aku mau mengingat bentuk wajah semua makhluk yang selama ini ku temui?" Tanya ku balik membuat semuanya mengangguk.
"Serem?" Tanya mereka lagi.
"Untuk mereka cantik." Aku melihat banyak jin yang mengumpul ikut mendengar jadi agar tidak menyinggung ku jawab dengan hati-hati.
"Untuk mereka?"
"Ya."
"Kak Ta jin pertama kali yang di temui bagaimana?"
"Tanpa kepala, tinggi, hitam," Ingatku sewaktu Tk lalu aku bergumam panjang melihat ke sekitar ruangan markas itu "hampir sama dengan yang di ujung sana." Tunjuk ku, membuat semuanya melompat ke arah ku, padahal niat ku cuma menunjukkan tempat tapi mereka malah takut dengan tunjukan tiba-tiba ku.
Perut dan kaki ku terasa sakit tertindih oleh mereka semua.
"Aish kak Ta!!"
"Woi Ta, ada beneran kan tadi, ada kan."
Semuanya histeris ada beberapa yang komat kamit membaca doa' dan ada yang masih memeluk kaki ku yang masih bersila.
"Hah~ namanya jin, pasti ada di setiap ruangan kan!!! Kecuali yang ruangan yang udah di bersihkan!!" Tegas ku.