******
Aku yang mengikuti dari belakang malam itu sangat bersemangat walaupun ia tidak memiliki banyak uang untuk membeli jajan.
Sebagian uang aku habiskan untuk memfotokopi buku-buku berbahasa inggris waktu itu. Terpikirkan bagus apabila aku mengambil judul skripsi dari buku di perpustakaan membuat ku menghabiskan beberapa uang jajan ke sana.
Walaupun begitu setidaknya aku akan bisa foto-foto menikmati pemandangan jadi juga.
Kami menaiki kapal yang memang di khususkan untuk ke tempat yang kami tuju.
Aku yang asik memfoto-foto di dalam kapal itu mendapati bukti yang wow.
Karena ramai, hampir kami semua berdiri. Ketika aku mendapatkan tempat duduk ku lihat hasil foto dari hp biasa ku.
Hmm? Aku melihat dengan seksama dan tiba-tiba seorang cewek di sebrang tempat duduk ku tampak marah dan memukul/menampar cowok di sebelahnya?
Cewek itu berdiri sebentar lalu cowok itu ikut berdiri dan pergi. Pergi kemanapun namanya di kapal tentu gak jauh amat.
Cewek yang marah itu kembali duduk setelah melihat kepergian cowok itu lalu tempat duduknya pun di duduki sama orang lain.
Mungkin karena ibu kota tidak banyak orang yang memperdulikan si cewek membuat cewek itu melotot marah tidak di bantu.
Bagaimanapun ia menggunakan bahasa negara mereka dan membuat ku tidak mengerti. Tapi ada beberapa ibu-ibu yang menenangkan cewek itu. Setelah agak mereda keadaan aku kembali melihat ke foto hasil amatir ku dan mengerti maksud kejadian itu.
"Dih ada apa tuh..." Tanya HZ
Aku berpaling ke belakang HZ masih berdiri tidak mendapatkan tempat duduk.
"Kejadian... Orang mesum?" Tanya ku.
"Hah? Apaan tuh kak?"
"Nampaknya aku memiliki buktinya?" Tanya ku lagi.
"Dihhh, kak Ta mo jadi dektetip..." Tawanya cengegesan.
"Hmm, nih bukti?"
"Lah, kok dia gak percaya... Lihat sini..." Ia mengambil handphone kecil ku yang kasihan, kedinginan(?)
HZ tampak terkejut aku beneran menangkap foto-foto kejadian cowok yang meraba-raba cewek itu.
"Beee, benerannn..." Ucap HZ ku jawab dengan anggukan. HZ segera melihat suasana kapal waktu itu sudah tenang dan melihat cowok yang menjadi tersangka.
"Kenapa?"
"Kalau kita bagi foto ini di amuk massa gak yah, ini negeri orang..." Lirih HZ.
Di foto yang ku ambil tampak sekali cowok itu meraba paha dan pantat bahkan meraba ketika ramai-ramai nya orang.
"Dah ah, diam aja deh... Kak Ta jangan di hapus kalau kita perlu nanti."
Aku menjawab dengan anggukan saja dan segera meminta handphone yang ada padanya.
Terlebih nanti itu kapan? Aku ingin segera menghapus malah.