Smk Ta 4

2.1K 173 23
                                    

***

Pagi hari yang sejuk, sekolah yang berwarna hijau dan dikelilinggi pepohonan. Smk ini sangat mementingkan kebersih dan tanamannya.

Aku berjalan melihat tempat piket guru, seperti biasanya seorang guru BK duduk sambil memegang Al-quran. Guru Bk yang terbilang sudah berumur itu sangat damai melihat Al-quran.

Aku senyum saja tidak menyapanya takut nanti menganggu orang membaca Al-quran. Aku memasuki kelas kecantikan dan melihat teman ku membaca alkitab.

"Mau ujian Yu?" Tanya ku ke teman segeng ku.

Ia melihat ku duduk di belakangnya "Ya, Ta, aduh, kenapa harus cepat sekali sih ujian." Keluhnya.

Teman satu ini tidam seagama tetapi ia yang paling dekat dengan ku, sama seperti ku orangnya ceplas-ceplos, banyak orang yang membilangnya kasar tetapi yah mau bagaimanapun itu cara bicara biasanya orang batak. Akupun tidak mempermaslahkan agamanya, teman yah teman.

"Jadi keingat pas kita ke pasar maren-maren..." lirih ku.

"Kenapa?" Tanyanya masih berkutat dengan alkitab.

"Ingat kita ketemu sama anak-anak Sma Xx?"

"Hum, yang di Tr***?"

"Ya, itu," Angguk ku prlan "mereka menjinjing alkitabnya tanpa di masukan ke dalam tas."

"Lah, jadi?"

"Yah, gimana yah, agama islam boro-boro mau ke pasar atau jalan-jalan bawa Al-quran. Yang datang ke mesjid aja jarang menjinjing Al-quran."

Yu tertawa keras "kamu ini, tapi, benar sih, ahahahah."

Ya, lain halnya kalau tempat ini pesantren atau tempat belajar agama. Jaran sekali seorang muslim sndiri menjinjing Al-quran, aneh memang tapi aku bertanya ke seorang anak Smp Xx yang kutanyai, kenapa tidak di masukan saja alkitabnya.

Ia bilang alkitab nya bukan buku biasa dan jangan di samakan. Sebaliknya ia merasa bangga menjinjing alkitabnya.

Kagum? Tentu aku sendiri kagum, tali yah, tidak semua anak-anak seperti itu, tetapi masih Smp sudah berpikiran seperti itu membuat ku kagum sekali.

Satu lagi teman sebangku sekaligus teman yang suka mencatatkan ku catatan datang, si As. Perempuan berjilbab, pendiam bagi yang belum terlalu dekat mengenalnya dan sedikit aneh.

Ia suka mencatat untuk ku, karena kerjaan ku membaca komik kalau guru pergi dan di suruh mencatat (lol). Guru dikte pun aku membaca komik (wuakakakak).

Tapi, terkadang aku sebagai sekretaris kelas menulis di papan tulis untuk yang lain mencatat. Jadi, tentu ia selalu mencatat di buku ku.

Terlebih lagi kalau ujian atau latihan hanya aku di kelompok itu yang di katogorikan pintar, jadi mereka lebih mencatat untuk ku dari pada diri mereka sendiri.

Lain soal kalau matematika. Catatan ku full karena aku lrmah di sana. Buku ku selalu penuh gambar anime-anime sehingga guru sering menemukan hoby ku.

"Eh, Ta, aku gak bawa motor, kamu mau pulang gimana?"

Ladalah, batin ku terkejut. Diriku yang Smk ini tidak bisa mengendari motor, mobil ah, sepeda bisa tapi tidak memingkinkan menggunakan sepeda ke Smk itu.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang