"Penyakit di manusia itu ada dua penyebabnya : 1 apa yang mereka buat 2 apa yang mereka makan"
_TA_
"Lain halnya dengan anak kecil, penyebab anak-anak sakit adalah orang tuanya"
_TA_
"Ah, satu lagi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG SEMPURNA, INGAT SEMPURNA"
_TA_
*****
Pembukaan, tampak ramai, utusan dari banyak luar negeri ikut ngumpul. Indonesia ada 3 universitas lainnya ikut bergabung jadi kami agaknya tidak cangung. (Bisa berbahasa indonesia dengan mereka gak perlu English mulu)
Kami mendapati duduk di tempat paling ujung kanan ruangan, pemandu kami yang baik hati membawa jajan-jajanan halal. Sungguh perhatian (hiks aku rindu mereka.)
"Read it read it." Tungkasnya menunjukan tanda halal, karena semua cewek di rombongan kami berjilbab jadi sangat mudah ia menebak agama kami islam yang membutuhkan makanan halal.
Sambil mendengar banyaknya pidato dari profesor dan jadwal pelajaran kami makan jajanan pemandu kami itu. Setelah itu break time jam 12 siang kami di suguhkan makanan.
Pemandu kami yang di belakang langsung bergegas mencari tahu apakah makanan kami halal atau tidak. (Ahhh, love love banget dengannya waktu itu.)
Ia melarang kami dan memandu kami memilih makanan bahkan membawakan salad buah yang banyak. Karena pilihan makanan halal waktu itu cuma beberapa.
Pemandu yang juga merupakan mahasiswa itu udah cantik, baik, peduli, kaya etss (ini lain cerita), ehem energik. Inisial MP.
Sebenarnya kami memiliki 3 pemandu, Mp, Sp, Ep.
Ketiga-tiganya terjamin bahasa Inggrisnya.
Sayangnya yang bersama kami terus terusan hanya Mp. Karena ia bebas kuliah sedangkan Sp dan Ep memiliki kelasnya sehingga tak bisa terus bersama kami.
Makanan mereka kebanyakan asam nya, bagi mereka semakin asam semakin enak. (:V)
Bagiku yang pencinta pedas, waktu itu mikir cabai pastilah pedas, eeeehh, ASAMMMMM.
***
Setelah masuk kelas dan akhirnya pulang pemandu kami Mp mengajak keliling kampus, sayangnya aku dan teman sekamarku sudah pergi pagi hari dan keliling-keliling jadi sudah tahu, tapi tak salahnya ikut berkeliling dengan pemandu.
Fakultas mereka memiliki 1 perpustakaan yang terbilang canggih, 2 cafe, 1 kantin, ruang kelas yang terbilang banyak, ruang internasional, ruang klub (ini yang di sekitar fakultas hukumnya). Tapi satu yang kurang.
"Ehmmmm, anu...." Aku mengangkat tangan "where mosque?"
Aku kembali memperagakan sholat, yah maafkan diriku lol.
"Ahhhhhhh, ah ,yes yes." Ia mengangguk cepat "prayer!!!"
Kami berjalan agak kebelakang dan mendapati ruangan, yah, ruangan klub.
Klub orang-orang islam di negara itu. Wow.
Mayoritas di Indonesia jadi minoritas di sini.