KKN TA (15)

1.4K 156 12
                                    

***

"Maaf."

Satu kata di turunkan si kacamata pada saat sebelum makan malam.

Beberapa yang lain terdiam. Para anggota perempuan sih selalu mengosipi nya selama ia tidak ada.

Aku? Aku tidak mau melihat wajahnya karena itu duduk di ujung di tambah pasangan di depanku menutupi. DL dan incarannya yang makan sepiring berdua.

DL tahu pasti aku tidak akan mau melihat wajah tuh anak.

"Tuh lah, makanya lain kali omongan tu di jaga!" Celetuk incaran DL, DL hanya tertawa kecil melihat incarannya itu "gak ada orang suci di sini, nuduh orang sembarangan! Kalau memang gak mau melihat orang ngramal keluar, ngurusin masalah orang padahal gak ngaca diri sendiri!"

Cerocos sang incaran DL membuat DL senyum-snyum saja, bagaimanapun nih incaran DL adalah teman lama si kacamata dan bahkan sekelas dengan kacamata. Karena DL mencuci otak nih anak menjadi lebih baik ia sekarang berada di pihak ku.

De yang ketakutan akan pecah perang sindiran langsung memotong pembicaraan.

"Yah, udah, kita makan dulu aja yah, Ta, kamu mau duduk di sana? Maju sini."

"Gak usah, biar Ta aku ambilkan nasinya!" Tegas DL sambil tersenyum.

"Yank, kita makan sambal teri aja yah, sayur juga..."

Si kacamata tampak langsung mengeluarkan sesuatu "A...Aku bawa rendang, mamaku masak..."

"Lihat nih yank, enak banget ikan terinya!!!" Potong incaran DL menyicip makanan, "aku yang masak loh."

Ia bangga dan mengambilkan dua piring, satu untuk ku satu untuk mereka berdua.

"Ta, sambel terinya enak, mau?"

"Ya, seiklasnya saja."

"Sayur?"

"Gak, makasih."

"Ish, ni anak selalu menghindari sayur!" Ia langsung menumpahkan kuah sayur saja.

Kami yang di ujung tampak sibuk sendiri, seperti anak mereka, DL dan incarannya lah yang memberikan ku tambahan, air ataupun nasi lauk.

Aku merepotkan nih. Hah~

Selama beberapa hari, si kacamata mulai menjalankan misi mendekatkan diri ke yang lainnya dan dengan cara memberikan makanan dari kota. Kembali, sepageti dan makanan kaleng lainnya keluar dari kotak doraemonnya, eh dari koper maksudnya.

Aku?

Aku lebih memilih makan gorengan dan berbincang dengan penduduk dari pada bersibuk dengan mereka.

Dalam pembersihan lapangan, si kacamata ikut membantu, tapi sikap aslinya masih saja.

Incaran DL yang mulai risih nggosipkan si kacamata padahal ia pun mengambil makanan yang di berikan kacamata.

Ketua posko sudah membuat aku dan dia bertemu. Kembali hanya kata maaf, yah kujawab "ku maafkan."

Kasihan juga melihat dia tidak bisa mengerjakan apapun.

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang