UJIAN TA (5)

901 100 22
                                    

Semua lelaki tak bisa memandang ke tempat lain selain dada yang besar di balik baju yukensee sang CEWOK. (Cewek tapi cowok :v wkwkwkw)

SY sudah mengucap berkali2, sedangkan HY yg paling muda wajahnya sudah memerah memalingkan mukanya. JY dan MY tertawa tertahankan melihat tingkah dua orang yang polos.

Aku yang di sebelah cewok melihat ke belakangnya. Uwaaaaaa. Alangkah banyaknya yang melihat badan si cewok itu.

"Sin people..." Lirih pemandu kami, ketika aku menoleh kepadanya ia tersenyum saja.

Setelah itu bus yang kami tunggu datang. Bus di sana tidak terbilang bagus amat, menurutku malah rapi.

Bus biasa yang rapi tentu nyaman, aku mendapati tempat duduk di belakang sekali waktu itu. Pemandu kami nyaris tidak mendapati tempat duduk untungnya para cowok mengalah fan memberikan nya tempat duduk. Ya, siapa lagi si judo-kun JY memberikan tempat duduknya langsung dan ia berdiri sambi memegang tiang kecil yang mungkin, mungkin yah untuk pegangannya.

Ohh, sweet, batin ku waktu itu melihat pemandangan gantelmen nya. Sang pemandu tadinya menolak menyuruhnya duduk saja tapi pertatungan berhasil di menangkan JY.

Kami di ajak berkeliling waktu itu. Tapi, aku mengherankan satu hal, dari tadi, jin di sekitar 'sini' pribuminya tidak mau menganggu ku?

Ada beberapa yang ku temui selalu menghindar bahkan ada yang terkesan tak acuh saja? Apakah karena kota besar kali yah?

Aku terheran-heran oleh jin di sana. Selama aku berjalan aman dan tenteram, tidak ada yang berisik memanggil atau berbisik bisik.

Bahkan jin yang ada di bar sebelah, malah dia ramah menanyakan aku dari mana. Apa-apaan ini!!!

Tapi, memang ada beberapa jin yang patut di takuti, jin yang ada di dalam patung patung yang selalu ada di mana mana.

Ukhhhh, aku selalu di pelototin mereka.

Sepulang dari keliling-keliling, akhirnya aku mengetahui...

Why kami makan jauh sekali padahal ada rendang?

Ya kabar buruk yang tidak sempat ku dengar waktu itu, si rendang tertinggal di bandara Soekarno Hatta.

(Ahhhh, siapapun yang menemui rendang di Soekarno Hatta 3 tahun yang lalu, itu rendang harusnya untuk makanan kami hiks)

Ya aku mengingat sekali terakhir si rendang di keluarkan dari tas pada saat di WC dan foto-foto. Berimbas si rendang tertinggal.

Dan, aku pun mendapatkan bisikan dari JY, uang tempat kami tidur di tanggung si TY yang membawa uang hampir 50juta. 50juta, ya itu uang oiii!!!!

Ahhhh, anak orang kaya sih bebas yah, ahhhh, irinya waktu itu, pantas setiap keliling-keliling ia tidak segan membeli sesuatu, hem hem, sultan mah bebas yah.

Di bank tempat kami mengganti uang saja aku malu-malu mengeluarkan uang 500ribu ku, untuk di ganti ke mata uang negara itu.

Ahhhhh, bunuh akuuuu. Eh gak juga sih malu aja. Keadaan suasana bank sedang ramai-ramainya dan aku hanya menganti uang yang terbilang sedikit.

(Memgingatnya membuat ku malu sendiri mengetik ini ahahahah, hiks)

Tapi, teman sekamarku tampaknya mengerti aku tidak memiliki banyak uang, ia melihat ke aku dan meminjamkan 500ribu, biar gak malu, tapi aku tambah malu lagi karena orang ngantri eh di kasih uang. Jadi pulang balik.

Maksudnya aku sudah slesai mengganti uang 500ribu tadi, dan aku harus berbalik cepat menggantikan uang 500rb yang baru ku dapat.

Untungnya orang banknya gak ngamuk :v

TATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang