Lol, ada apa dengan pasien ku tadi, gara-gara ku bilang coklat di cerita sebelumnya dia bawa kue coklat 😂... wuakakak dengan syarat nerusin cerita selanjutnya, wuakakkakakak... terima kasih, sebut saja 'hamba allah' yang datang bawa coklat padahal modus mau ngeramal. 😅😅
For u ku tulis nih lanjutannya, semoga senang dan untuk yang konsultasi selamat menjalankan apa yang saya beritahu dengan khusyuk.
"Semua dimulai dengan Bismillah"
★♡_TA_♡★
Open Case
Mimpi
***
Krekkk,
Mata ku perlahan ku buka, aku melihat ke langit-langit yang berwarna aneh.
"Mimpi..." ucap ku, yah, aku sudah terbiasa menonton mimpi para pasien ku, mimpi sesuatu yang bisa di intuisikan dan di ganti oleh manusia sendiri sesuai dengan keinginan. Sebagian mimpi akan menampilkan kejadian yang terulang atau yang akan datang sehingga membuat kesan deja vu.
Aku? Aku sangat jarang bermimpi, mimpi terakhir yang ku ingat sewaktu TK dan itu masih membekas di ingatan ku. Terlebih aku bisa mengganti mimpi apabila aku sudha masuk ke dalamnya.
Gedung?
Aku kini berhadapan dengan gedung putih.
Tookk, took, took, bunyi sesuatu yang di pukul? Atau di potong?
zrrrrtrrtt, sesuatu yang di seret?
Aku masih berdiri di sana tanpa memasuki tempat itu.
Aneh, biasanya aku bisa bebas melihat mimpi pasien ku? Tapi ini bukan mimpi pasien ku? Atau aku bermimpi?
Aku mengelengkan kepala ku dan mencoba untuk melangkah, Al-iklas dan Al-kafirun kubaca dalam hati. Barulah kaki ku melangkah perlahan.
Memasuki gedung putih itu, entah kenapa aku merasakan hal yang tidak enak.
Apa ini?
Suasana yang berbeda, tapi aku merasa mengenal tempat ini.
BRUUKK,
Aku terkejut tiba-tiba sesuatu yang hitam jatuh dari langit-langit gedung itu.
Bergelembung dan meletup-letup.
"To...long..."
Aku melihat ke arah suara dan terdiam ketika sesuatu yang sangat besar lewat bersamaan dengan suara minta tolong.
Suara yang meminta tolong itu dari karung besar putih yang bergerak mengeliat-geliat.
"To...lo...ng..."
Bukan, itu bukan karung, itu kain kafan? 9 orang di belut kain kafan dan di seret oleh sesuatu yang hitam besar dan tinggi itu.
Godam? Tidak ini lebih liar.
Tidak boleh kalah aku membacakan lagi ayat-ayat yang ku ingat. Sangat susah mengendalikan mimpi dan mengingat ayat di tambah ada musuhnya.
Seperti tidak melihat ku, makhluk hitam itu kembali menyeret kain kafan yang berteriak meminta tolong.
Kreeeekkkk, bunyi pintu di buka pelan oleh sang makhluk dan ia melempar kain kafannya. Aku yang terdiam melihat kembali sesuatu yang hitam yang terjatuh dan kini berada di lantai.