Jika aku ditanya seberapa cintanya aku pada menulis, maka aku akan menjawab cintaku padanya amatlah sangat besar.
Karena dengan menulis itu aku berusaha membangkitkan peradaban. Aku bisa menulis kapan saja dimana saja, tapi imajinasi dalam menulis juga terkadang tergantung pada suasana emosi jiwa dan batinku saat itu. Aku lebih suka menulis dalam keadaan sedih, karena saat itulah aku bisa mengobati kesedihan dan kekecewaanku terhadap apapun.
Yang aku tau tak ada yang lebih menyenangkan di dunia ini selain aku meletakkan dan memainkan penaku diatas kertas putih yang nantinya akan kucoret-coret sesuka hatiku.
Aku tidak suka berbicara panjang lebar ketika banyak dari mereka yang bertanya tentang hobiku ini. Aku hanya menarik nafas dan mengatakan pertanyaaan kalian akan terjawab nanti ketika karyaku terbit.
Kurasa sebagian dari mereka tidak akan percaya dengan itu tapi bagiku setidaknya diriku tidak pernah berbohong kepada jiwaku bahwa cintaku pada aksara tidak akan pernah berakhir. Aku tau setiap tinta yang ku ukir dan setiap isi pikiran yang ku curahkan adalah bukti abadi kalau aku juga akan menjadi penulis nantinya.
Selama aku punya jiwa akan hal menulis, aku merasa hidupku selalu diterangi oleh aksara, karena dia adalah tempatku bercerita ketika seluruh dunia menutup telinga untuk mendengar ceritaku. Pena dan kertas kusam itu bukti penyemangat hidupku dalam segala hal. Namun yang kutau tak ada yang lebih menyenangkan dari menceritakan kepada kedua benda itu.
Tidak ada yang bisa melarangku untuk terus belajar, belajar, dan belajar dalam menulis. Dari menulis aku mengenal banyak orang-orang hebat dan banyak karya-karya luar biasa yang nantinya dapat kujadikan motivasiku untuk terus belajar.
Untuk mereka orang-orang yang berdiri dibelakang layarku, big thanks, karena selalu ada menyemangatiku kapan saja. Jika tak ada kalian aku tidak tau bagaimana hobiku ini aku kembangakan.
Mama, ayah, dan abang terimakasih tak terhingga untuk kalian semua. Terimakasih selalu memotivasi dan men-support adek terus bahkan saat jatuh sekali pun. Terimakasih telah mengajarkan arti pantang menyerah dalam berusaha.
Walaupun sudah tak terhitung berapa jumlah cerita yang kutulis, yang sebagian nya belum termuat indah di media. Tapi setidaknya aku pernah mencoba dan akan selalu mencoba berdiskusi dengan pena. Aku yakin nanti suatu saat pasti karyaku akan terbit juga. Karena Tuhan tak pernah ingkar janji kepada umat-Nya.
Tugasku sekang hanyalah terus dan terus menulis dan memotivasi diri sendiri. Agar usahaku ini tidak menghianati hasil. Dan karya-karya ku bukannya tersimpan rapi di perpustakaan pribadi rumahku, tapi juga di hati banyak orang.
Hobiku dalam membaca dan menulis ini telah lama ku tekuni. Mulai dari SMA, hanya saja aku belum berani mem-publish ceritaku. Hingga akhirnya ketika ku publish dengan mengirimkan ke media sosial dan event banyak cerita ku yang diterima. Dan juga banyak dimuat.
Harapanku di akhir tahun yang baik ini adalah aku bisa menginspirasi banyak orang dengan ceritaku. Dan cerita yang kutulis bisa berguna bagi banyak orang. ALLAHUMMA AMIN.
BANDA ACEH, 28 NOVEMBER 2017
BIO:
Namaku Raisa Ullya Nisva, biasa disapa Saa. Tanggal lahir 18 desember 1997. Aku punya cita-cita menjadi penulis, karna hobiku ialah membaca dan menulis. Sekarang aku sedang kuliah semester 3 di Universitas Islam Negeri Arraniry, Banda Aceh.
Fb:raisa chaca
Line:raisaullya
Email:raisaullya18@gmail.com
Ig:raisahermansyah
Salam pena dari saya, Saa
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
RandomDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...