My dream is come true. Dear me, Itulah penggalan kalimat yang aku ukir di dalam hati dan pikiranku saat ini. Semua mimpi yang aku tuliskan selama tiga tahun ini akan aku wujudkan mulai sekarang dan puncaknya akan dilaksanakan pada tahun 2018. Dear me, sekarang aku semester tujuh dan lagi berjuang menyelesaikan skripsi sesuai target awal yaitu tiga bulan agar dapat melaksanakan mimpi-mimpi selanjutnya. Dear me, sejak judul skripsiku diumumkan oleh pihak kampus, aku berjuang keras untuk memulai membuat skripsi. Mulai dari ke perpustakaan mencari buku sumber sebanyak-banyaknya, searching Google untuk mencari jurnal dan referensi, dan tidak istirahat dari pagi sampai malam untuk mengerjakan semuanya. Dear me, aku membuat skripsi tanpa lelah dan henti dan hanya memikirkan satu tujuan yaitu lulus Sarjana 3,5 tahun. Setelah proposalku selesai, aku melanjutkan perjuangan dengan menunggu dan mengikuti dosen pembimbing. Setiap hari jika tidak ada kuliah aku menunggu dosen pembimbing sampai dia bisa meluangkan waktunya untuk bimbingan denganku. Dear me, pernah suatu hari, aku menunggu dosen pembimbing dari pagi sampai sore tanpa hasil. Ternyata dosen pembimbingku keluar kota untuk menghadiri kegiatan yang penting. Saat tahu aku merasa sedikit kecewa tetapi aku tidak menyerah dan menganggap hal tersebut bukanlah hal yang sia-sia tetapi sebagai salah satu perjuangan yang aku lalui demi mendapatkan sebuah bimbingan. Dear me, setelah beberapa hari menunggu, akhirnya aku bisa bimbingan dan langsung memperbaiki proposalku yang direvisi. Aku terus melakukannnya sampai proposalku diterima untuk melanjutkan penelitian dan skripsi. Dear me, kenapa aku sangat berjuang tanpa henti untuk melakukan semuanya. Semuanya aku lakukan untuk membahagiakan dan membuat bangga Papa dan Mama. Cuma itu yang ada dipikiranku saat menjalani semuanya. Aku merasa telah banyak menyusahkan Papa dan Mama dan sekarang aku yang bekerja keras untuk mereka agar mereka bahagia dan tidak menyiakan kerja keras mereka selama ini padaku. Dear me, aku telah merencanakan semua rencana yang telah aku susun dari awal yang diawali dengan sidang skripsi di bulan januari. Bulan Februari sampai April aku akan belajar bahasa Inggris untuk meningkarkan kemampuan bahasa Inggrisku agar bisa lulus tes TOEFL sesuai skor yang telah ditetapkan. Bulan Mei aku akan tes TOEFL dan mempersiapkan semua syarat untuk mendaftar beasiswa LPDP. Terakhir, pada bulan juni aku akan mendaftar beasiswa LPDP. Dear me, semua akan wujudkan demi menggapai mimpi yang telah aku rencanakan selama. Tahun 2018 adalah gerbang awal untuk menuju tangga kesuksesan dalam hidupku. Oleh karena itu, aku tidak akan mensia-siakan waktuku sedetikpun karena waktu sangat berharga. Jika menyiakan waktu yang ada maka merugilah kita dan akan susah untuk menggapai semua mimpi yang telah kita rencanakan.
asakan pahitny{V+
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
DiversosDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...