Hai Sahabat Pena! Kenalin namaku Rifcha Dwi Rahmawati biasa dipanggil Rifcha ataupun Icha. Awal dari kegiatanku adalah seorang student/mahasiswi asal Semarang dan sekarang aku ingin sekali berbagi cerita pengalaman tentang apa sih harapan buat sahabat-sahabat semua untuk kedepannya. Hey Sahabat, berbicara tentang semangat dalam meraih cita-cita apakah harus kita mulai dari nol ataupun harus berdasarkan apa yang orang tua kita inginkan???. Terkadang akupun juga berfikir begitu untuk mewujudkan impian apakah kita harus memulai itu semua dari nol ataukah kita harus mengikuti apa yang orang tua kita harapkan. So far I know, cita-cita merupakan suatu harapan bagi semua manusia untuk menginjak hari esok serta bagaimana kita fokus untuk mewujudkannya menjadi nyata. Akupun tak tahu dapatkah cita-citaku terwujud dalam angan-angan semua dan mampukah aku meraihnya menjadi nyata. Beberapa pemikiran terkadang akan membuat kita putus di tengah jalan dengan berbagai situasi yang memicu ancaman. Akan tetapi, disisi lain mampukah kita melawan arah semua yang mengakibatkan angan kita terancam musnah ditelaah dengan hari yang berlalu.
Sahabat... taukah kamu seberapa jauh kita bisa membuat sebuah harapan menjadi nyata untuk diri kita serta orang-orang disekitar kita. Seberapa jauh kaki kita melangkah dalam hirup pikuk udara dan sunyi sepi nun hening yang mencengkram. Harapan boleh jadi harapan akan tetapi tindakan akan selalu menjadi wadah kewajiban untuk membuktikan pada semua dalam harapan didiri kita bahwa sebenarnya setiap orang pasti diberikan akal fikiran dan bukti pekerti dalam memupuk dan mengembangkan kemampuan mereka masing-masing.
Nah, sekarang sahabat apa sih kemampuan yang kalian punya? Apakah satu dari harapan impianmu sudah kalian dapati untuk sebuah harapan yang teradapat dibenakmu?
Namaku Rifcha, aku berasal dari keluarga yang sederhana, aku anak kedua dari 2 bersaudara dan sekarang aku menjadi satu-satunya anak tunggal di keluargaku. Aku dulu mempunyai kakak perempuan yang amat sangat menjengkelkan namun amat sangat penuh kasih sayang. Setiap hari yang kita lewati akan selalu dipenuh dengan canda tawa, sedih tangis serta penuh kegembiraan dan kesedihan. Ya itulah kami keluarga kecil cemara. Kakaku meninggal dalam usia 18 tahun karena kanker yang di deritanya. 4 bulan keluarga kami berparuh hidup dalam semangat yang amat sangat menggungah gairah dalam suatu anugerah yang Allah berikan kepada keluargaku, hingga tepat tanggal 17 Januari 2015 pukul 17:05 WIB kakak berpulang ke harbaan Allah dalam keadaan yang amat menyentuh kalbu nurani yang teramat dalam. Sekarang tinggal akulah salah seorang diri untuk memperjuangkan apa yang menjadi impian almrh dalam melanjutkannya kedepan. Aku Rifcha dan sekarang usiaku 20 tahun. Dimana awal dari kesuksesanku akan menyambut untuk siap beranjak pada hari esok nan gemilang.
Haloo Sahabatkuu!!! Jangan terlalu fokus dong, sejenak kita akan mengulas kembali apa sih angan dan harapan yang kalian punya J. Apakah sudah kalian catat dalam daftar perjalanan angan-anganmu pada sebuah note?
Pengalaman terakhirku hanyalah seorang siswa SMK yang dahulu masuk dijurusan Tata Busana dan dalam 3 tahun pembelajaran hal yang aku dapat adalah ketika aku di berikan tanggung jawab oleh guruku untuk memulai training kerja di sebuah butik Bridal dimana semua bahan-bahan dalam baju tersebut haruslah dikerjakan secara rapi dan memuaskan oleh pihak customer. 2 bulan lebih 1 minggu telah aku lalui dalam masa training kerja di butik tersebut. Hingga salah satu anak pemilik butik tersebut, sebut saja Cik Vera sangat antusias dan mengagumi hasil kerja selama aku berlatih disana, namun akan tetapi ada sebuah insiden yang sangat menyedihkan dikala aku tidak dapat memberikan apa yang telah diberikan oleh Cik Vera akan apa yang harus aku lakukan. Sehingga semua itulah yang menjadikan suatu pembelajaran berharga bagi diriku dan orang lain disekitarku. Pengalaman merupakan suatu tindakan yang harus di bentuk dengan tidak hanya fokus pada faktor luar akan tetapi faktor dalampun juga. Misalkan; ketika kita akan memulai suatu tindakan dan alhasil kalian salah dalam melangkah otomatis suatu pengalaman tersebut dengan sendirinya akan terbentuk melalui orang-orang disekitar kita entah itu memberikan amarah, mengingtakan ataupun memberikan masukan, serta itu semua merupakan suatu wadah pembentukkan dalam sebuah pengalaman. Terciptanya pengalaman bukan untuk orang lain akan tetapi murni bagi diri kita atau tiket kita untuk kedepan dalam berbenah menjadi lebih baik.
Sahabat... sekarang hidupku sudah tidak seperti dulu dimana rasa kekanak-kanakan selalu ada dalam hasrat dan jiwa, sehingga dengan bertambahnya usia menjadikanku seperti kepribadian yang lebih dewasa. Sekarang aku sedang beranjak pada semester 5 di pertengahan masa belajarku dan dimana impianku harus terwujud dengan seiringnya waktu yang berjalan. Sahabat, taukah kamu terkadang ketika kita merenung akan hasil nilai belajar kita kemudian secara otomatis kita akan teringat seberapa berat perjuangan orang tua dalam mencarikan nafkah untuk masa depan kita? Ya, itu pasti bukan. Kemudian, pernahkah kalian menangis sejadi-jadinya dikala suatu cobaan menimpa kalian yang memutuskan anganmu di tengah jalan dan seolah-olah kalian harus berhenti dititik itu juga hanya karena suatu cobaan yang amat sepele? Pernah dan bahkan sering, iya bukan?
Sekarang marilah kita tengok dan merenung sejenak, seberapa banyak dan seberapa jauh kita dari anak-anak jalanan yang menginginkan apa yang kita punya akan tetapi mereka tidak punya dan seberapa jauh nikmat kita daripada mereka yang hidup di kolong jembatan, sadarkah wahai Sahabat? Disini memang aku tidak akan mengulas tentang kepribadian atau penghargaan yang telah aku dapat, akan tetapi disinilah aku akan sharing pengalamat baik nun pahit yang pernah aku alami, Untuk apa? Untuk membangkitkan semangat dan gairah Sahabat-sahabatku semua yang sedang membaca artikel ini.
So, kini saatnya kita mewujudkan angan-angan kita untuk masa depan esok. Tiada kata menyerah akan ketidakberhasilan untuk mereka yang mau percaya dan bertindak. Impian bukanlah sebuah harapan untuk kita katakan, akan tetapi impian juga suatu angan yang harus kita yakini dalam segi keadaan apapun yang terjadi.
Aku punya impian dan impianku ialah menjadi seorang penulis. Dari sinilah angan dan cita-citaku akan kubangun dan kubagikan kepada kalian semua. Menjadi seorang penulis itu mudah asal kita punya niat yang sungguh-sungguh untuk mengeksploitasinya menjadi suatu pemikiran untuk di tuangkan dalam wadah selembar coretan pena. Menjadi seorang Penulis merupakan suatu anugerah dari Allah yang sangat mulia dan dengan menulis semua hal yang terdapat dalam benak kita akan terotomatis kita curahkan entah kita menyadarinya ataupun tidak. Tiada kata tidak mungkin dalam suatu tujuan akan keberhasilan dalam upaya membuat angan kita menjadi nyata, seperti yang terlotarkan dalam lirik lagu RAISA&ISYANA di kutip dalam "Setiap katamu cerminan hatimu... Jadikan berarti... Jangan sia-siakan waktumu tuk membenci". Jadikan tolak perkataanmu yang berbalut akan kebaikan ya Sahabat sehingga kebaikan tersebut akan mendaptkan jiwa yang "Satu jadikan tujuan kita... Hilangkan perdebatan yang sia-sia... Beralih kearah yang sama bukanlah masalah... Semua punya ruang (Semua punya ruang)... Lukis yang kau mau (Lukis yang kau mau)... Karena ceritamu milikku", sehingga "Semua asa yang kau punya... Tak kan membatasimu... Anganku anganmu... Pasti kita kan mampu... Kita mampu dan semua punya ruang lukis yang kau mau... Karena ceritamu milikmu... Semua punya ruang... Anganku anganmu".
Sahabat.. kini saatnya aspirasikan semangat anganmu untuk hari esok yang gemilang terutama pada diri kita, orang tua dan dunia disekitar kita. Stay positive and Keep Dreaming.
- A dream for life is greater than a life just for only in dreaming -
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
DiversosDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...