ALFATIRA GEMA PELAJARAN PENTING DALAM HIDUP!

47 4 0
                                    

Dear Me,

Aku percaya dengan takdir Tuhan. Aku percaya bahwa tak ada yang tahu apapun yang terjadi hari esok dan seterusnya. Terima kasih Tuhan, atas semua nikmat yang sudah engkau limpahkan kepadaku. Aku tahu, engkau memilihku untuk menjalani semua peristiwa menyedihkan ataupun menyenangkan yang sudah terjadi dalam hidup ini.

Tahun tahun yang sudah kulalui sangatlah berarti. Namun tahun 2009 adalah tahun yang paling bersejarah dalam hidupku. Dear me, tak pernah terlupakan oleh ku peristiwa yang terjadi saat itu mengubah hidupku untuk selamanya. Gempa itu mengerikan. Menggoncang kota kelahiranku, Padang tanpa ampun. Tak luput dari benakku ketika aku berlarian turun tangga dari lantai 3 bersama teman-temanku di bimbingan belajar ketika gempa itu terjadi. Namun tak butuh waktu lama, gedung itu runtuh, menimpa relung-relung tubuhku. Kaki ku terasa berat. Batu-batu itu terasa sangat menyakitkan ketika bergesekan dengan tubuhku. Aku harus menyaksikan, teman-teman yang tadinya bercanda tawa kini harus meregang nyawa, didepanku, di samping ku, diatas tubuhku, dibelakangku. Darah berceceran dimana-mana. Suara teriakan minta tolong semakin lama semakin pelan menandakan bahwa sebahagian dari mereka yang berteriak kini sudah pergi. Tapi, aku percaya dengan janji Allah, Allah membiarkan ku hidup lebih lama. Usaha pun tak menghianati hasil, aku yang dibawa ke Jakarta 5 hari setelah bencana itu terjadi akhirnya sembuh dengan 25 kali operasi besar.

Aku akan selalu ingat, air mata mama ku yang turun membasahi pipinya ketika menghawatirkan keadaanku. Ruangan dengan tema serba hijau sudah menjadi rutinitasku. Ruangan yang menjadi saksi ketika aku akhirnya menutup mata, ketika obat bius itu akhirnya meredakan kesakitan di kaki ku untuk beberapa saat. Papa yang selalu menemaniku ketika operasi, mama yang menunggu dengan cemas di depan pintu ruangan operasi, kakek yang menetap di Padang untuk mengurusi rumah dan toko kami yang berantakan akibat gempa, nenek, tante dan adik yang selalu mendoakanku dari penginapan di seberang gedung rumah sakit dan dokter yang berusaha sekuat tenaga untuk menolong nyawaku serta kaki ku yang infeksi parah. Aku sembuh! Terima kasih Ya Allah, engkau masih memberiku kesempatan untuk hidup sampai saat ini. Walau harus kehilangan satu kaki, aku akan tetap semangat, menjelajahi dunia yang penuh misteri ini. Aku yakin, semua yang terjadi padaku ada hikmahnya, Tuhan tak akan memberi cobaan diatas kemampuan makhluknya.

Kini aku menyandang gelar difabel. Tapi keinginanku untuk sekolah tidak pupus begitu saja. Aku mempunyai tugas besar untuk membahagiakan orangtuaku dan keluargaku. Aku akhirnya melanjutkan pendidikan ku di SD Kartika setelah 1 tahun tak menginjakkan kaki di sekolah ini. Aku lalu melanjutkan pendidikanku di SMP Negeri 8 Padang. Tak pernah terbayang, tulisan yang kutulis bertajuk novel akhirnya bisa diterbitkan oleh suatu penerbit dan menjadi novel best seller sampai saat ini.

Aku lalu meneruskan pendidikanku ke jenjang SMA. Namun, aku sangat bersyukur, di jenjang kelas 11 aku berhasil mewujudkan impian besar ku untuk menjadi salah satu perwakilan pertukaran pelajar 1 tahun ke Amerika Serikat. Negara yang jauh disana dan diimpikan banyak orang. Aku sangat senang ketika akhirnya aku bisa mengayuh kursi rodaku dan menginjakkan kaki ku di negeri Paman Sam ini. Banyak kisah yang memberiku pelajaran berharga disini. Aku masih ingat ketika aku harus memperkenalkan Indonesia didepan ratusan orang asing. Rasa gugup sebelum melakukan presentasi masih teringat olehku. Tapi rasa cinta tanah air yang tumbuh besar ketika sudah di negeri orang mendorong ku untuk tetap semangat menjadi ambassador negara dengan tujuan 'Perdamaian Dunia'. Aku merasakan bagaimana musim gugur, musim salju dan musim semi. 1 tahun itu sangat berharga. Namun yang terpenting, komunikasi ku dengan keluarga angkat ku dan teman-teman sekolahku yang di Amerika tidak akan pernah terputus begitu saja ketika aku kembali ke Indonesia.

Dear me, aku percaya, Tuhan mempunyai banyak rencana indah dibalik semua musibah yang diberikannya kepada umatnya. Semoga di tahun 2018, aku bisa lulus di perguruan tinggi negeri yang kuimpikan sejak lama dan bisa membahagiakan orangtuaku. Tak lupa, semoga aku menjadi lebih baik kedepannya.

aat kewV+

Catatan Akhir Tahun "Dear Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang