MARIAH ULFAH "PANGERAN DALAM MIMPI"

45 1 0
                                    


Apa alasan Tuhan mengirimkanmu dalam mimpiku?

"kebetulan", kata yang kerap kali ku ungkapkan ketika mimpi menjadi nyata, semua tentangmu adalah kebetulan yang memiliki sebuah garis di telapak tangan bernama takdir.

Bicara tentang diriku, aku adalah seorang pemimpi yang memiliki banyak keinginan, hajat, resolusi, target yang ingin dicapai. Target itu aku tentukan ketika tahun baru telah tiba baik Hijriah maupun Masehi, dan ketika aku berulang tahun, ku selalu memiliki impian yang ingin diwujudkan. Target-target itu aku catat di kertas laluu ku tempelkan di dinding kamarku, dan selalu mendo'akan agar dapat tercapai namun dalam usaha untuk mencapainya masih kurang.

Di tahun 2017, ada hal yang sangat menarik dalam diriku mengenai percintaan, mengenai seorang sosok laki-laki yang mengisi penuh ruang hatiku, mengisi semua pikiranku. Laki-laki itu bisa dikatakan beruntung karena telah berhasil merasuki seluruh elemen kompenen kehidupanku di tahun 2017, yangmana aku tak mampu untuk melupakannya, selalu ia yang menetap dalam benakku, dalam hari-hari yang panjang ialah yang mengisi ini semua.

Januari 2017

Sekian banyak mimpi yang ingin kucapai ditahun 2017, salah satunya ialah perkara jodoh, aku menuliskannya ingin diperlihatkan jodoh, karena jujur tahun 2017 aku belum siap menikah karena belum lulus kuliah. Ku memohon pada Tuhan agar tanda-tanda jodohku diperlihatkan oleh Tuhan di tahun ini.

Suatu malam, aku memimpikan seseorang yang tidak pernah aku jumpai bahkan sangat jarang bertemu, terakhir kali aku melihatnya setengah tahun yang lalu itupun tak saling menyapa hanya sekedar mengetahui nama saja. Jujur aku memang tidak memiliki keberanian untuk menyapanya, senyumpun aku enggan dan hanya sekilas mataku bertatapan entah mengapa aku melakukan hal itu. Malam itu aku bermimpi tentangnya, dalam mimpiku ia sedang berulang tahun dan dirayakan oleh pacarnya. Keesokan harinya, 21 Januari 2017 aku membuka media social facebook, dan muncul pemberitahuan bahwa teman anda sedang berulang tahun, dan namanya muncul di pemberitahuan facebook ku. Aku memang berteman dimedia social dengannya, dari facebook hingga instagram, jadi kadang aku melihat foto kemesraan dengan pacarnya di media social. Hari itu tentunya membuat aku sangat kanget dan juga heran,kenapa bisa sosoknya hadir dalam mimpiku dan kemudian menjadi nyata. Aku pun mulai berspekulasi bahwa itu hanyalah kebetulan. Namun perasaanku masih saja bertanya-tanya, beberapa hari kemudian aku membuka social media instagram aku mendapati foto ia yang sedang berulangtahun dirayakan oleh pacarnya, dan itu memang seperti mimpiku dan membuktikan mimpiku malam itu sungguh menjadi nyata. Ia berulangtahun, dan malam ulangtahunnya aku memimpikannya dan kemudian tak lama dirayakan oleh pacarnya itupun seperti mimpiku, perayaan yang kubilang tidak sederhana dalam artian lumayan mewah untuk taraf mahasiswa sepertiku..hahaha

February 2017

Bayang tentang dia masih saja hadir dihidupku, suatu malam ketika aku ingin tidur muncullah suatu firasat bahwa ia sudah putus dengan pacarnya, aku juga tidak mengerti mengapa masih membayangkan dia dan seketika saja firasat itu muncul dan begitu spontan mengatakan bahwa ia sudah putus. Aku susah tidur dan berulangkali memejamkan mataku namun sulit, karena mimikirkan dia dan memikirkan firasat itu, akupun kepo mencoba membuka media sosialnya memastikan apakah benar-benar putus atau tidak, dan alhasil di media socialnya,tidak ada lagi foto-foto bukti kemesraan yang mereka pajang selama ini, semuanya telah hilang, ia sudah menghapus semua foto-foto itu yang berarti hubungannya telah usai.

Maret

Mulai memikirkan ia, hanya karena mimpi dan firasat itu, bayangnya mulai bermunculan dan terus hadir, hingga ia kujuluki pangeran dalam mimpi. Kami berasal dari daerah yang sama namun merantau di kota yang berbeda, tempatku merantau terbilang dekat dibandingkan ia yang beda pulau dan kepulangannya ke kampong halaman hanya 2x setahun.

April

Sosok dalam mimpi itu aku masih melihat dan mengetahui kabarnya melalui media sosialnya, karena ia tergolong lumayan aktif bersosial media, aku tak berniat memantaunya namun kebetulan saja aku bisa melihat setiap kali ia online, mungkin kebetulan yang direncanakan,heee. Aku beristirahat dengan perasaanku padanya, dikehidupan nyata ku temui sosok yang membuat jantungku berdebar namun aku sadari ini hanya perasan sesaat, karena cepat menyukai maka cepat pula melupakan, itulah yang lakukan dan ku alami.

Mei, Juni dan Juli

Hari-hari berat dilalui, masa-masa penantian dan penuh harap. Hari dimana aku menyapa dalam setiap do'a, agar mohon di yakinkan bahwa kau memang jodoh yang dikirim Tuhan padaku.

" Memandang kamu diujung sana, yang terpisahkan oleh hamparan lautan. Cukup aku yang melihat kearahmu karena kau tak akan melihat kearahku, karena kau tak tau siapa aku cukup aku tau tentang kau. Kau pangeran dalam mimpi, bertemu denganmu hanyalah suatu ilusi ku saja yang sukar untuk jadi nyata."

Agustus

Peluang besar untuk bertemu di acara forum silaturahmi mahasiswa daerah, namun karena aku sangat merindukanmu dan tidak sabar untuk menanti pertemuan itu aku jatuh sakit sehari sebelum acara. Di saat aku terbaring dan tidak bisa bangun aku masih saja merindukanmu dan ingin bertemu denganmu, pikiran tentangmu selalu ada walau aku sakit, entah sakit karena aku merindukanmu atau apalah?

September

Menemukan harapan baru, akan tibanya suatu pertemuan. Hari-hari yang diisi dengan bayang-bayang pertemuan itu.

Oktober

Berada ditanah yang sama dengannya, yang dulu kami memang satu langit namun beda pulau, sekarang kami hanya berpisah beberapa jarak namun disatu kota. Usai acara aku berkunjung dan bertemu dengannya, pertemuan itu ada dua kali, dan sangat sulit aku utarakan pertemuan itu karena ia memakan waktu yang singkat namun ketika menjadi cerita ia akan panjang. Inti dari pertemuan dengannya di bulan ini, sangat bahagia bisa melihat ia secara langsung, namun aku sangat biasa padanya, aku tidak gugup dan lain-lain aku cuma menjadi diriku apa adanya, dihatiku tetap gembira dan tersenyum Tuhan mengambulkan do'aku.

November

Salamku yang tersampaikan, iapun mengirim salam balik dan meminta nomor WhatsApp namun ia tidak menghubungiku. Tapi, tetap membuatku tersenyum dan bahagia karena ia menyimpan nomorku dan aku bisa melihat statusnya di WhatsApp dan sebaliknya. Cukup begini saja aku sangat bersyukur.

Desember

Hal yang belum terjadi hingga tak bisa aku ceritakan namun memiliki sebuah harapan agar perasaannya padaku bersemi dan ia menjagaku dalam do'anya.

2018

Impian baru, masih mimpi untuk dia. Masih ada do'a untuknya. Ditahun ini aku berharap ia akan lulus dan aku juga akan lulus, sama-sama Sarjana di tahun yang sama kalau bisa sama-sama mendampingi saat wisuda, saling memberi semangat. Ah itu mimpi, berhubungan saja tidak pernah, sampai saat ini Ia tak tau bahwa aku menyukainya, ia tak tau bahwa ia ku jelaskan dalam catatan ini dari awal tahun, ketika catatan ini dibacanya aku harap ia peka dan memahami bahwa ada hati yang menanti untuknya.

Di tahun berikutnya, entah tahun berapa aku ingin di persatukan dalam ikatan sah, walau aku tidak tau mulai dari mana aku berjuang, entah tulisan ini apakah salah satu tanda kalau aku berjuang.

Catatan Akhir Tahun "Dear Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang