Semua berjalan baik – baik saja dengan sifat yang masih sama dengan diriku yang dahulu. Aku belajar dengan benar, dan meraih rangking satu pada saat kelas 10 semester 1. Hal itu, membuat diriku suka dipuji oleh orang, tanpa ku sadari aku sudah menyombongkan diriku sendiri. Aku mengikuti lomba duta baca kabupaten bekasi untuk tahun 2017/2018, walaupun aku tidak menjadi duta baca kabupaten bekasi, tetapi aku ditetapkan menjadi duta baca di sekolahku. Pada saat akhir semester 2, aku mulai berubah. Aku mulai pusing dan frustasi dengan tugas tugas yang harus diselesaikan menjelang kenaikan kelas. Aku bahkan sudah pasrah, seperti orang yang sudah tidak memiliki pengharapan. Dan pada saat hari mengambil rapot telah tiba, ternyata ranking aku turun menjadi rangking 2. Dan yang mendapat rangking 1 adalah temanku sendiri. Rasa sedih menyelimuti di hatiku, sifat pelit yang tidak mau berbagi jawaban soal soal pekerjaan rumah itu terjadi lagi dalam kehidupanku. Entah mengapa aku jadi pelit dengan hal – hal yang berbau pelajaran.
Hari – hari telah berlalu dengan sifat yang masih melekat di dalam diriku yaitu kepelitan (tidak mau berbagi) dalam hal yang berbau pelajaran. Awalnya, semuanya baik – baik saja, tetapi ada suatu yang hilang di dalam kelasku yaitu kebersamaan. Sifatku telah membuat diriku menjadi individualisme dan egoisme. Kelasku mulai beruah dan tidak menjadi kompak lagi seperti dahulu. Yang membuatku tersadar adalah bahwa Tuhan telah memberikan teman – teman yang sangat baik kepadaku. Mereka selalu mengajarkan (tidak secara langsung tetapi melalui tindakan) kepadaku apa itu artinya kebersamaan. Dan kini, aku telah tersadar bahwa apa yang aku lakukan selama ini adalah salah tetapi ada benarnya juga. Benarnya adalah ketika mereka harus mengerjakan soalnya dengan berusaha terlebih dahulu. Dan salahnya adalah ketika aku malas mengajarkan mereka.
Menurutku, menyesal tidak apa – apa tetapi jika dalam waktu yang lama hanya membunuhmu sendiri. Yang perlu kamu lakukan adalah merubahnya. Aku ingin bisa menjadi air hujan, walaupun ia tahu rasanya sakit jatuh berkali – kali , tetapi ia tetap menjadi sesuatu yang berguna bagi orang lain. Untuk urusan nilai jangan membuatmu sampai lupa diri seperti aku dan akan menarik diri sendiri dari arah pergaulan. Dan kiranya diriku nanti bisa menjadi garam dan terang di lingkungan sekitarku. Dan dengan kejadian seperti ini, bukan hanya itu aku juga belajar bahwa segala sesuatunya tidak dapat diandalkan sendiri, kita harus berharap kepada Tuhan. Dan jika ada masalah, cobalah untuk tersenyum. Dan aku sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan teman – teman (dinoxour.gs) yang selalu mengajarkan kebersamaan dan hal tersebut adalah suatu anugerah.
Bekasi, 30 November 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
AcakDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...