BADI'ATUL KHOIROH "BUKAN HARAPAN KOSONG"

45 4 0
                                    


Namaku Badi. Aku tipikal orang yang moody. Lebih tepatnya hari-hari dan kegiatanku bergantung pada moodku dan menurutku itu cukup sulit dan menyusahkanku. Jika ada 1 hal saja yang membuat moodku rusak maka dalam sehari itu aku takkan ingin melakukan apapun melainkan hanya diam. Namun ada sebuah cara untuk mengatasi semuanya, yaitu dengan musik. Saat ini, aku sedang menempuh pendidikan dibangku kuliah. Tepatnya di jurusan managemen di sebuah kampus swasta di kota tempat tinggalku. Entah aku yakin pada diriku sendiri atau tidak. Tapi saat ini aku sedang berusaha meyakinkan diriku agar aku lebih percaya bahwa aku bisa melakukan apapun yang menjadi tujuanku dari awal. Kehidupan itu layakya roda yang berputar. Kita tidak akan tahu esok kita akan berada di sisi atas ataupun sisi bawah roda tersebut. Masing- masing orang punya konsekuensi dalam perjalanan hidupnya. Layaknya sebuah jalan, ada yang rata dan halus, ada juga yang berkerikil. Sama seperti kehidupan manusia. Tidak semua akan berjalan lurus sesuai dengan keinginannya. Melainkan manusia juga membutuhkan jalan yang berliku dan berkerikil agar mereka belajar bagaimana mereka terluka, jatuh dan bangun kembali. Aku pernah berfikir, untuk apa manusia bersusah payah demi kehidupannya jika semuanya sudah di gariskan oleh Sang Pencipta. Namun aku sadar bahwa pemikiranku itu salah. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, melaikan mereka sendiri yang mengubahnya. Dan saat ini, aku sedang berusaha semampu dan sebisaku untuk esok yang lebih cerah. Aku yakin, Tuhan akan membayar setiap tetes keringat umatnya yang mau bekerja keras. Ada sebuat pepatah "Hasil tidak akan mengkhianati usaha". Yah, itu pasti dan aku percaya akan semua itu.

Dear Me.. Apapun itu, aku akan terus berusaha demi kebahagiaan orang tua dan orang-orang yang ku kasihi. Membahagiakan orang lain itu jauh lebih penting. Karena menurutku, kebahagiaan diri sendiri akan tercipta ketika orang lain bahagia karena aku. Apapun yang aku lakukan semuanya untuk kedua orang tua. Ayah, Ibu.. Anakmu ini sedang berjuang untuk kebahagiaan kalian. Saat ini, aku hanya bisa merepotkan kalian. Di tahun-tahun selanjutnya, aku harap semuanya akan lebih baik dari sekarang. Semoga nanti aku bisa lulus dengan IPK diatas 3,6. Dan harapan terakhirku, aku ingin ayah dan ibu merestuiku menekuni bidang seni. Meskipun hanya sebagai pilihan keduaku, aku sungguh akan bersyukur akan hal itu. Karena bagiku seni adalah bagaian dari diriku. Dan aku tidak bisa melepaskannya begitu saja. 

Catatan Akhir Tahun "Dear Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang