Namaku Rasya Hafsya Halillah, aku terlahir sebagai seorang kakak dari adik perempuanku, mimpi bagiku adalah segala sesuatu yang menjadikanku seorang yang hebat di mata adikku dan putri yang membanggakan di mata kedua orang tuaku.
Aku pernah membuat kesalahan besar dalam hidupku, kebencian yang sebelumnya tak pernah ada aku biarkan tumbuh dan menyiksa diriku.
"ra! Dulu sekali ada seorang gadis yang ditolak keras oleh orang tua kekasihnya, hubungan mereka bukanlah hubungan seperti anak muda saat itu, mereka ingin serius dan membangun keluarga yang bahagia, tapi sayang sekali kedua orang tua sang pemuda entah kenapa sangat membenci gadis itu, ibu pemuda itu sangat membenci hubungan mereka dia menentang keras keinginan putranya untuk menikahi gadis itu dan pada akhirnya pemuda itu diusir dari rumahnya karena pemuda itu tetap menikahi gadis itu. Kamu tahu ra! Gadis itu sangat tersakiti setiap kali ia ingin sekali mencium tangan mertuanya namun setiap kali itu pula mertuanya membuat air mata gadis itu berlinang dengan perkataannya yang selalu menusuk hatinya. Dan sekarang gadis itu telah bahagia hidup dengan pemuda itu mereka telah memiliki dua putri yang sangat cantik dan pemaaf" wanita itu mengelus rambutku yang tertidur di sofa balkon kamarku
"ada nenek dan kakekmu di bawah temuilah mereka! Mereka sangat merindukanmu!" aku terduduk dari kursiku
"rara ngantuk bu! Belakangan ini banyak tugas, rara mau tidur!" ujarku aku berdiri dan berjalan memasuki kamar tidurku
"ra, 2 tahun yang lalu ibu ceritakan kisah itu bukan untuk membuat hidupmu selama 2 tahun kemudian penuh kebencian! Ibu ceritakan kisah itu agar membuat hidupmu lebih bersyukur bahwa sekarang nenek dan kakekmu sangat menyayangimu, mengertilah ra! Cukup ibu yang pernah membenci mereka tidak dengan putri ibu! Ibu ceritakan itu padamu karena ibu tak ingin menutupi apapun darimu!"
"rara tidak membenci mereka! Tapi rara sangat kesakitan setiap kali mengingat bahwa gadis itu adalah wanita yang telah menyelamatkan hidup rara! Wanita yang selalu mencintai dan menyayangi rara dengan menyembunyikan lukanya! Rara sangat menyesal bahwa selama ini di dalam hati wanita itu banyak sekali luka"
"dalam hidup ibu tak pernah ada luka rara sayang!" jawab ibuku
***
"ra! Ceritakanlah padaku bagaimana selanjutnya" pinta sahabatku
"akuu....." ucapanku terhenti saat seorang wanita berdiri di balik pintu kamar sahabatku
"ini ibu bawakan kue dan jus untuk kalian" ucap wanita itu yang tak lain adalah ibu sahabatku, kami mengangguk lalu sahabatku membantu ibunya untuk meletakan nampan berisi kue dan jus it uke atas meja
"ibu tinggal ya" aku mengangguk lagi lalu wanita itu menutup kembali pintu kamar sahabatku
"terus!terus!" pinta sahabatku itu
"terus apa?" tanyaku
"terus bagaimana setelah kalian berpapasan?"
"tidak bagaiman-bagaimana" jawabku
"yah! Ngak seru!" ujar sahabatku terlihat menyesal
"nis!"
"ya?"
"hari ini aku akan berangkat ke luar kota"
"oh untuk lomba yang pernah kamu ceritakan!" aku mengangguk menjawabnya
"nis,aku merasa bahwa aku telah salah jatuh cinta"
"maksudmu apa ra? Jatuh cinta itu tidak pernah salah! Kamu tidak boleh ngomong seperti itu!"
"masalahnya aku telah salah jatuh cinta pada seseorang yang telah lebih dulu jatuh cinta ke pada sahabatku" jelasku aku tersenyum dan sahabatku menatapku terdiam
"ra!"
"hari ini aku harus pergi!"
"ra!kamu membenciku?"tanya sahabatku
"tidak! Hanya saja untuk menyembuhkan luka ini membutuhkan beberapa waktu" jawabku
"aku pergi nis" aku mengambil tasku di atas meja kamar tidur sahabatku, dan sahabatku hanya terdiam
***
"ra ! kapan kamu berangkat lomba?" tanya ayahku di ruang tamu keluarga kami
"sore ini yah"
"ra ! kamu sudah berusaha dengan sungguh-sungguh maka kamu tidak perlu merasa khawatir dan takut untuk kalah"
"aku telah berusaha dengan sungguh-sungguh apa mungkin aku akan kalah yah?"
"berdoalah untuk diberikan yang terbaik!" aku mengangguk
***
"aku telah berusaha sungguh-sungguh tapi kenapa kemenangan itu tidak pernah aku dapatkan? Apa lelahku akan sia-sia?" keluhku saat itu
Aku pernah memimpikan untuk kuliah di salah satu kampus impianku dan beruntunglah aku tidak berada di sana. Kenapa aku harus merasa beruntung karena nyatanya tempat kuliahku saat ini bukanlah kampus impianku namun aku masih pandai bersyukur di sini.
Tentang kekalahan lomba itu aku sangat tenang karena tanpa aku mengalami kalah mungkin aku saat ini akan merasa selalu bangga dengan keberhasilanku sehingga aku lupa bahwa ada langit di atas langit sehingga aku akan lupa untuk belajar lagi.
Dan untuk kebencian terhadap nenek dan kakekku aku menyadari kelelahan hati ini untuk membenci lalu seminggu setelahnya aku menemui mereka dan meluluhkan hati ini untuk memaafkan dan aku memeluk mereka membiarkan sampai saat ini kebencian itu menghilang.
Dan untuk cinta itu, dia datang padaku dan menjelaskan bahwa dia tidak pernah jatuh cinta pada sahabatku dan dia menjelaskan bahwa dia akan datang lagi pada ku pada waktu yang tepat, aku mengangguk dan meyakini bahwa semua ketetapan ini adalah yang terbaik dari sang Maha Hidup.
Andai saja saat itu aku sangat menyesal dengan keadaan tidak bisa kuliah di tempat impianku mungkin saat ini aku tidak akan bisa mengukir mimpi yang baru dan melanjutkan untuk mewujudkan mimpiku. Karena sesungguhnya hasil yang kita terima tidak pernah salah hanya saja kita tidak memahami bahwa akan ada hasil yang terbaik dari proses yang telah kita lalui, ketentuan yang kita terima bukanlah suatu yang salah karena tidak sesuai dengan mimpi kita tetapi sesuatu yang jauh lebih indah dari mimpi kita.
Untuk tahun ini banyak sekali rasa manis yang aku rasakan dan untuk tahun depan rasa manis itu akan semakin banyak terasa. Teruslah menghargai proses! Teruslah berjuang,berusaha dan bersyukur karena yang Maha Hidup selalu memiliki cara terbaik untuk memberi yang jauh lebih baik.
Kasih sayang yang kuterima jauh lebih indah!
Kemenangan yang kuterima jauh lebih hebat!
Cinta yang kuterima jauh lebih membahagiakan!
Dan semua yang kuterima jauh lebih indah dari setiap mimpiku!
Tidak penting ingin menjadi siapa kamu!
Yang terpenting saat ini kamu berusaha dan kamu akan menjadi seseorang yang jauh lebih baik dari usahamu.
Untuk tahun depan ingatlah untuk selalu mengukir mimpi baru!
Ingatlah untuk selalu merasakan manisnya coklat dalam hidup!
Ingatlah bahwa rencana sang Maha Hidup jauh lebih indah dari sang pemilik mimpi.
B
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
LosoweDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...