Siapa namamu?
Aku Riyanti, kalau kamu?
Ah! Sudahlah, aku sudah fasih jika ditanya siapa namamu.
Ya, namaku Riyanti.
Kata ibuku Riyanti itu Hari Raya Idul Fitri.
Mungkin waktu aku lahir bertepatan dengan hari raya.
Entahlah!
Untukmu Riyanti.
Coba tengok ke belakang.
Lihatlah apa saja yang telah kamu lalui.
Kenangan itu, kenangan indah, bahagia, suka
Kenangan pilu, sedih, merana bahkan duka.
Semua tertata rapih dalam ingatan.
Bersama teman, sahabat, kawan, bahkan penghianat.
Semua yang telah terjadi menjadikanmu berada diposisi saat ini.
Ingatkah kamu?
Saat diremehkan?
Diacuhkan, disakiti dan dikhianati?
Ya, pahit memang.
Tapi itulah pematik semangat yang nyata adanya.
Untukmu Riyanti
Tetaplah menjadi anak merdeka!
Sekali merdeka, bertambah merdeka!
Tak perlu kau hiraukan orang lain.
Omongan orang lain yang menjatuhkanmu.
Biarkan orang lain menilai sesuka hatinya.
Kodrat Sang Maha memang tak ada duanya.
Sewaktu-waktu diberi bahagia.
Sewaktu-waktu diberi duka.
Ceritakan sajalah semuanya!
Ceritakan pada Sang Maha.
Tentang perkembangan hidupmu, atau bahkan.
Tentang kegagalan dalam hidup.
Semua insan adalah Pemenang.
Kecuali yang suka menghina dan menyalahkan!
Inginku menyapamu dengan lantang!!!
Hai kamu pemenang!!!
Semoga panjang umur dan sehat selalu
Salam hangat dariku.
Seorang pemenang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
AcakDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...