EKA NUR ESTETIS PULANG KAMPUNG

55 3 0
                                    


Wets itu kata yang sering dibilang orang terutama musim lebaran, tahun baru, bahkan libur semester. Waktu terasa begitu cepat berputar, seakan tidak merasakan perubahan, tiba-tiba libur semester sudah tiba, hal yang sangat dinantikan bagi kaum mahasiswa yang selama ini suka menggembar-gemborkan statusnya disegala media sosial, dengan berbagai kata-kata indah untuk bapak/ mamaknya di rumah, di mana kedua orangtua yang selalu memberikan sokongan do'a dan duit kepada anaknya tidak mengetahui media sosial.

Ting tung, begitulah bunyi nada WhatsApp ku, "Siapa pagi-pagi betul sudah kasih berita ke Aku?"

Deg-degan membuka pesan "Ka, kapan kau pulang udah rindu aku?"

"He he he he, Entahlah geng belum pasti, aku tidak mampu memberi jawaban pasti."

"Taunya kau gak ada kawanku di sini, semua udah pada mau married, banyak kali undangan nikah datang sama aku."

"Makanya cepat kau nyusul, jangan asyik sibuk jadi Ibu PKK, rapat sana sini sama Bu Kepdes, wkwkwkwkwk."

Menanti jawaban selanjutnya ku bukalah Facebook, yang aku lihat rata-rata kawan-kawanku semasa SMA satu sekolah maupun berbeda, sekalipun itu berbeda lini masanya.

Eitss si Ikha bikin status "Mak e rindu anakmu ini Mae, udah gak sanggup di kampung orang." Dengan emoticon menangis (kalau bisa nagis darah) hehehehe.

Selanjutnya scroll ke bawah si Irma Isroyani Siregar dengan stausnya yang panjang dan selalu sedih bin galau dibarengi sebuah foto "Entah kata2 apa lagi yang bisa kuucap walau tanpa mu disini aku amat bahagia,, setidaknya aku bagian dari mereka aku sudah sangat bahagia"

Tring tring balasan datang " Ha ha ha, calonnya masih belum nampak?, carikanlah!"

"Tika, aku aja pun tidak ada, samanya kita. Semalam aku di telpon mamak katanya Ka, kapan pulang, tapi kalau pulang jangan bawa Bika Ambon bosan, bawa ."

Tika sedang mengetik pesan, tring masuk " He he he, ada ajalah kalau mamakmu gak pernah berubah aneh-aneh, makanya pulanglah kau, biar jalan-jalan kita."

"He he he, pulangnya aku tapi lebaran, sayang kali ditinggalkan kontrak bersama ibu Ros kutinggalkan, karena mamak aku pon bilang jangan pulang sering-sering nambah cucian aku katanya." Tersenyum geli melihat percakapan tersebut.

***

Trining trining bunyi Hp perjuangan " Assallamuallaikum, apa Sar?"

"Kangen aku sama mu, kapannya pulang?" pertanyaan mengerikan terulang.

"He he he, Aku pun tidak tahu Sar, bingung aku semua kawan-kawan pada tanya kapan pulang, kapan pulang?" jawabku padanya.

" He he iyalah pula dari sekian kawan kita yang kuliah, kau yang tak pernah kulihat pulang, Mamak , aku aja selalu tanya tentang dirimu yang gak pernah main lagi ke rumah."

"Nanti ya lebaran aku pulang, biar jumpa Ibu?" memberi harapan pada Sartika.

Setiap saat melihat status di media sosial tidak pernah hilang kata-kata rindu masakan ibu, rindu kawan berantem, yang punya pacar jaga hati, pandangan ya sayang dan sebagainya. Mungkin ini efek jauh dari orang-orang yang dicinta dan sayang. Tetapi itu sah-sah saja, karena mampu mengekspresikan perasaan untuk menyenangkan hati dikala jauh pada orang-orang terdekat. Sepertinya kita yang selalu ditanya kapan pulang kampung?, karena hanya mampu pulang di saat lebaran.

Catatan Akhir Tahun "Dear Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang