Tenang wajahmu menatap masa Depan..
Tersungging senyum penuh kerahasiaan..
Darah berdesir deras dan tajam meruncing..
Ketika diri tak sanggup berucap apapun..
Tertinggal keluarga penuh harapan..
Ditanah, yang akan kau bangun..
Masih tertidur lelap senyap tanahmu..
Tercengkram malas oleh sifat-sifatmu..
Diriku menjerit lantang..
Namun dalam hati yang tenang..
Diam ayah tak bergeming..
Tangis ibu dalam keheningan
Kuberanikan diriku melawan ketakutan..
Siap melangkah menuju perjuangan.
Memang berat..
Namun kutegakkan diriku..
Akan kubawa air dari oasis yang penuh kekayaan..
Dan kusuburkan tanahku dengan air itu
Walaupun sesak rindu terus menghujam
Disini aku berjuang penuh peluru
Kopi menjadi teman seperjuangan
Angin semilir menemani hari lelahmu
Keluar asap dari batang selentingan
Sempat terlena, namun bangkit ngilu
Diam mulut tak berani berucap
Tertutup mata tak berani menangis
Namun hati terus lantang berucap
Pulanglah Anak rantau..
Perjuanganku mungkin takkan diingat..
Usahaku mungkin akan terlupa
Namun semangat terus tersulut
Pulanglah anak rantau.. pulang
Diam tertancap asa yang malu malu
Asaku mulai tertancap garang
Tumbuh menjadi harapan baru
Bangunlah tanah harapan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
RandomDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...