Dear me,
Selamat! Kita sudah kembali di penghujung tahun yang tanpa terasa kembali dengan selamat kita lalui. Kau tidak pernah menduga, bukan? Ternyata Tuhan masih saja memberi dirimu dan aku umur yang panjang.
Menurutmu, apa yang telah kita lakukan selama ini? Oh, banyak sekali kawan! Kita telah melalui fase yang begitu panjang sampai akhirnya kau dan aku memahami bahwa di sinilah titik temu pencarian kita selama ini.
Tapi kau tahu sendiri bagaimana dirimu dan diriku harus berperang kala itu karena ketidaksetujuan kita tentang banyak hal. Ketika ayah dan ibu menyuruhku untuk mengambil jalan mereka, dan dengan suka rela aku mengambilnya, kau malah tidak setuju! Karena kau tahu, dan aku pun tahu, itu bukan jalan kita! Tapi bagaimanapun juga, pada akhirnya dirimu mengalah agar aku pun bisa tenang menjalani pilihan itu.
Namun pada akhirnya kau tertawa padaku, karena aku tidak tahan dan berontak. Dikala itu kau pun ikut memberontak denganku. Semua pilihan yang diberikan kupelantingkan dengan penuh amarah. Dengan lantang ku berkata bahwa aku memiliki pilihanku sendiri.
Dear me,
Perjalanan itu ternyata menyakitkan. Ketika tidak ada orang yang mau percaya pilihan yang kita buat. Bahkan, mereka mengejek bahwa kita tidak akan mampu meraihnya, hanya karena dalam keluarga kita tidak ada yang memilih jalan yang kita pilih. Tapi aku tidak gentar. Melihat hal itu, kau pun mendukungku.
Perlahan kita maju. Satu per satu pion musuh kita musnahkan. Kita bangkit dari keterpurukan dan mulai menemukan jati diri kita. Ya, jati diriku. Yang merupakan wujud asli dirimu. Terasa beban perasaan itu mulai perlahan hilang, setelah begitu banyak sakit hati yang kita rasakan untuk sebuah ketetapan diri.
Dear me,
Sekarang kita masih dalam perjalanan panjang kita menuju cita-cita yang telah kita impikan sejak dulu. Aku tahu betul apa yang kau inginkan, begitu pun diriku pada dirimu. Sudah pasti masih banyak kerikil-kerikil kecil yang akan membuat kita tersandung dan batu-batu besar yang menghalangi kita, tapi dengan keyakinan, kita tahu, bahwa semuanya akan terlewati. Jangan khawatir, aku tidak akan pernah menyerah, karena kau adalah penyokong utama jiwaku, bisikan jiwaku. Aku takkan mampu melakukan ini semua tanpamu.
Dear me,
Let's do this!
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
RandomDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...