Hari berganti, minggu bertukar dan bulan pun saling bergiliran menempati posisinya, seakan waktu berlalu begitu cepat seperti kilat. Tak terasa tahun ini akan berlalu, namun pikiranku terus berdemo mempertanyakan beberapa hal "mana usahamu untuk memperbaiki diri dihadapan Allah swt ?... mana usahamu untuk mencapai targetmu ?... ". Kusadari, usahaku dalam memperbaiki diri tak secepat waktu bergulir dan tak mudah untuk jihad melawan hawa nafsu yang terus menerpa jiwa.
Banyak sekali target yang ingin ku capai setiap waktu, sampai-sampai aku membuat nobel dream yang terpampang dimeja belajar, dan hal itu sudah menjadi kebiasaanku. Tujuannya untuk apa ? tiada lain hanya untuk sebagai pengingat dan memotivasi diri pribadi dikala aku lengah dalam belajar maupun mencapai semua impianku. Lantas siapa lagi yang bisa mendorongku untuk terus maju ? ya, jika bukan diri sendiri.
" aku lebih kuat dari apa yang aku kura. Dan yang aku butuhkan adalah sebuah tindakan yang memaksaku untuk menjadi yang terbaik. Baik dalam segala hal apapun, tanpa harus terpuruk dengan hal yang menghalangi langkahku" ( Quote Mita AF )
Orang lain tidak pernah peduli dengan apa yang aku mimpikan, mereka hanya sekedar mematahkan semangatku dengan celotehan tajam menyayat hati. Sungguh memang terasa sakit, tapi apalah gunanya bersedih berkelanjutan. Aku harus bangkit dan membuktikkan usahaku mengejar terget. Tak perlu khawatir dengan kegagalan, karena Allah selalu ada untuk setiap makhluknya yang berusaha dan jihad menuntut ilmu.
Kalau aku belajar dan bekerja keras, pengetahuan akan bertambah. Dan hal itu memberi aku kepercayaan diri. Semakin banyak pengetahuannku, semakin besar rasa percaya diri yang aku peroleh . Ketika aku gagal beberapa kali, aku putus harapan. Tetapi aku masih menyimpan tekad dan harapan yang lebih besar untuk kembali mencoba dan sukses.
Ku tulis bait-bait doa dan harapan di tahun 2018 mendatang dalam buku harianku yang sedikit telah usang. Salah satu diantaranya, aku niatkan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dihadapan Allah swt, karena aku menyadari selama ini masih banyak dosa yang tak terasa ku lakukan dan aku belum memiliki banyak amalan untuk membeli tiket masuk syurga kelak. Aku pun ingin menjadi manusia yang bermanfaat tanpa harus dimanfaatkan orang lain.
Impian ? ya aku memiliki begitu banyak impian sampai tak bisa ku kantongi. Aku ingin mendapatkan banyak beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, karena aku merasa haus akan ilmu dan masih banyak sekali ilmu yang belum aku ketahui. Saat ini aku memang tidak menuntut ilmu diperguruan tinggi terkenal, tapi aku yakin dengan kualitas otak yang aku miliki bisa bersaing didunia luar. Aku bukanlah orang zenius, tapi aku memiliki kemauan sama seperti mereka yang ingin menjadi mahasiswi Cumlaude ditahun mendatang. Aku juga bukan seorang putri kerajaan, maka aku ingin menjadi seorang penulis yang berbagi ilmu dalam setiap tulisannya dan tulisan itu ingin sekali aku terbitkan dan banyak dibaca orang teruatama kaum muda untuk bahan motivasi. Ahh sungguh masih banyak sekali mimpi-mimpiku itu.
Memang hampir semua orang yang kenal denganku pernah berkata "menyusun rencana untuk masa depan dan menantang takdir tuh beda tipis !, masa depan kan sudah diatur oleh Allah, ngapain diurusin sekarang ? hidup itu ikuti dan jalani saja dengan baik !" dan atau berkata "Impianmu terlalu tinggi, jangan banyak hayal deh !!".
Kalau impianku dibilang gak realistis, aku gak masalah. Selama aku punya cara-cara realistis, selangkah demi selangkah untuk menggapainya dalam genggamanku. Memang benar jalan hidup itu sudah dituliskan, namun tergantung cara bagaimana aku menjalaninya dan Allah sudah janji bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya.
Ketika aku nyemplung dengan semua mimpi itu, maka aku akan berpikir aku bisa. Karena dengan berpikir bisa, aku akan melihat hambatan yang akan datang sebagai peluang. Jika gagal, aku bisa mengubah metodenya dan mencari jalan lain. Aku bisa belok kanan kiri, loncat ke atas bawah, buat terowongan hingga tanpa aku sadari aku telah berada dipuncak kesuksesan diwaktu yang akan datang.
-Garuut, 30 November 2017-
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Akhir Tahun "Dear Me"
AcakDisini lah awal mula kita untuk menjadikan langkah kita kedepan menjadi lebih baik dari hari lalu. Disinilah awal cerita kita mengapa kita bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Tulisan ini bisa diibaratkan adalah kaca, cerminan diri kita yang siap u...