02 - 5 : RAHASIA KEHIDUPAN

1.8K 157 1
                                    

Sebelum kembali ke Del Luna, Manwol memaksa Chanseong untuk menyempatkan diri menikmati hidangan laut di restoran makanan laut sederhana yang mereka lewati dalam perjalanan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum kembali ke Del Luna, Manwol memaksa Chanseong untuk menyempatkan diri menikmati hidangan laut di restoran makanan laut sederhana yang mereka lewati dalam perjalanan pulang. Manwol nampak begitu santai menikmati makanan, sedangkan Chanseong masih sangat serius terkait Harimau Baekdu yang tadi dilihatnya di rumah Presdir Yeo.

“Harimau itu benar-benar ada di rumah Pak Presdir. Kenapa Anda membiarkannya begitu saja, dan tidak menangkapnya?” protes Chanseong, menuntut.

“Harimaunya tidak mau ikut, mau bagaimana lagi? Dia sedang menunggu Pak Presdir itu mati dan akan pergi bersamanya nanti,” jelas Manwol, sambil terus makan sesumpit demi sesumpit.

“Maksudnya, Pak Presdir jadi kurang sehat gara-gara harimau itu? Kalau begitu, artinya ini sangat berbahaya. Tidak seharusnya kita enak-enak makan seafood sekarang.” 

“Aih, setelah melihat lukisan Gunung Baekdu, aku jadi kepingin makan seafood.” Manwol membela diri dengan sangat tidak terduga.

Chanseong heran. “Itu kan lukisan gunung, kenapa Anda jadi ingin makan seafood ?”

“Gunung Baekdu dan Laut Timur! Lagu nasional negara kita! Mereka itu satu paket. Wajar kalau aku jadi ingin makan seafood setelah melihat lukisan Gunung Baekdu.” Manwol begitu percaya diri saat mengatakan semua kalimat pembelaan yang jelas-jelas tidak masuk akal itu.

Chanseong menggulirkan bola matanya karena kesal. “Apa pun itu, intinya ada hantu yang mengganggu kehidupan manusia. Ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus kembali ke sana. Ayo,” tegasnya, kemudian, tanpa bisa ditawar-tawar lagi.

Manwol menyunggingkan senyuman. “Yah, kau memang harus kembali ke sana. Temui Pak Presdir itu, bilang padanya kau bisa membereskan masalah harimau, dan dapatkan imbalan darinya.”

“Imbalan?” Chanseong tak mengerti.

“Lukisan mahal yang kita lihat tadi. Pastikan kau mendapatkannya.”

“Hah?” Chanseong semakin tidak mengerti.

“Katakan padanya, kalau dia sakit-sakitan karena dihantui oleh Harimau Baekdu. Pasti dia akan dengan sukarela melepas lukisannya padamu. Pak Tua itu, walau bagaimanapun, punya terlalu banyak uang,” dan Manwol bisa dengan mudah memanfaatkannya.

“Oh, jadi begini caranya Anda mendapatkan untung dari hotel Anda yang aneh itu. Memeras manusia dengan dalih melepaskan mereka dari gangguan hantu. Itukah hal lain yang harus seorang manusia lakukan sebagai manajer di Del Luna?”

“Ya, itu adalah pekerjaan yang harus kau lakukan.”

“Tapi aku tidak mau melakukan penipuan seperti itu,” tegas Chanseong, kemudian bangkit.

“Dengan cara ini jugakah Anda menipu ayahku 20 tahun lalu?” tuntut Chanseong, sebelum melangkahkan kaki dari tempatnya berdiri.

Manwol merasa geli mendengarnya. “Hey, aku menyelamatkan nyawa ayahmu, dan kau adalah imbalan yang kudapatkan atas bantuan yang kuberikan itu. Karena itulah aku terus mengawasimu seperti sekarang ini. Tanpa aku, kau pasti sudah mati ketakutan sejak lama.”

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang