07 - 4 : KEBAIKAN SELURUH UMAT

995 86 0
                                    

Yuna tidak bisa melukis dengan baik di kelas seninya. Dia terus batuk, wajahnya sangat pucat, dan ada goresan biru di lehernya. Itu adalah bekas cekikan Pengadil Dosa terhadapnya sebelumnya. Itu adalah saat-saat yang sangat menakutkan bagi Kim Yuna.

Ketika hendak melanjutkan melukis, Kim Yuna merasakan sesuatu di sekitarnya—terutama di belakang punggungnya. Ada dua hantu di sana, yang satu adalah murid laki-laki dan yang satunya lagi adalah murid perempuan. Mereka membicarakan Kim Yuna.

“Dia melemah,” kata Hantu Siswa, senang sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia melemah,” kata Hantu Siswa, senang sekali.

“Aku akan ambil alih tubuh ini,” kata Hantu Siswi, lalu mengguncang-guncangkan bahu Kim Yuna untuk mengeluarkan arwah yang ada di dalamnya.

“Argh. Argh!” Kim Yuna menepis tangan-tangan hantu itu sambil berjingkrak menjauh hingga ke tengah kelas. Dia menjadi tontonan. Tapi, karena terlalu ketakutan, dia—entah tidak sadar atau tidak peduli—terus mundur dan mundur, menabrak tumpukan buah yang adalah model dalam kelas melukis kali ini, terbanting ke lantai, menabrak lemari di bagian paling belakang kelas, dan akhirnya menutup diri di dalam lemari itu.

Semua orang berkumpul di depan lemari. Mereka berdiskusi tentang memanggil guru atau 119, karena sepertinya Kim Yuna perlu ditolong. Di tengah semua keberisikan itu dan komat-kamit ketakutan Kim Yuna di dalam lemari ….

“Bisa minggir sedikit?” Ji Hyunjung muncul dengan seragam sekolahnya sendiri. Sementara semua orang tercengang akan kemunculannya, dia membelah kerumunan dan berjongkok dan mengetuk pintu lemari Kim Yuna.

“Jangan. Pergi sana,” kata Kim Yuna, bergetar.

“Yuna-ya, ini aku. Ayo keluar.” Ji Hyunjung membujuk, dan dia pun bisa membuka pintu lemari ini dengan mudah karena Kim Yuna melepaskannya dari dalam.

Kim Yuna terlihat lemas sekali, dan berair mata. Ji Hyunjung menyekanya, dan dia membuka telapak tangannya untuk Kim Yuna. Begitu Kim Yuna meraihnya dan keluar dari lemari, dia terjatuh pingsan begitu saja. Ji Hyunjung pun memangkunya, meninggalkan kelas, menuju UKS.

Kim Yuna terbaring tidak sadarkan diri di ranjang UKS. Ji Hyunjung pun bisa melihat dengan jelas wajah pucat Kim Yuna, begitu pula dengan biru-biru di lehernya. Dengan desah, Ji Hyunjung bertanya-tanya tentang asal dari biru-biru di leher Kim Yuna itu.

 Dengan desah, Ji Hyunjung bertanya-tanya tentang asal dari biru-biru di leher Kim Yuna itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang