16 - 7 : MIMPI TERAKHIR

1K 67 0
                                    

“Berapa lama lagi waktu yang tersisa?” Chanseong bertanya pada Wanita Herbal di Toko Obat, mengenai Manwol yang semakin hari semakin melemah saja—entah kenapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Berapa lama lagi waktu yang tersisa?” Chanseong bertanya pada Wanita Herbal di Toko Obat, mengenai Manwol yang semakin hari semakin melemah saja—entah kenapa.

Wanita Herbal menjawab, “Hari ini, sekitar waktu bulan purnama, semua energi di Del Luna akan melenyap habis. Semuanya yang ada di sana akan menghilang, dan Jang Manwol harus pergi.”

“Saya selalu ingin menanyakan ini: kenapa saya? Kenapa … Anda memilih saya?” Chanseong memiliki penyesalan yang sangat terlambat mengenai itu dan jawaban yang dia dapatkan hanyalah, “Bunga Pohon Bulan. Masih ada satu yang tersisa dalam dirimu. Jawabannya ada dalam mimpi masa lalu yang dia bawa.” Wanita Herbal menunjuk ke arah dada Chanseong. Baiklah, kalau begitu Chanseong akan mencari tahu jawabannya sendiri—seperti biasanya.

Seperti yang dikatakan oleh Wanita Herbal, energi di Del Luna semakin melemah dan melemah, dan semua yang ada di sana perlahan melenyap dan menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang dikatakan oleh Wanita Herbal, energi di Del Luna semakin melemah dan melemah, dan semua yang ada di sana perlahan melenyap dan menghilang. Tidak ada hilir-mudik para tamu dan karyawan lagi. Tidak ada keributan lagi, dan tidak ada apa pun di sini yang dapat membuat mata takjub saat melihatnya.

Manwol sendirian, dan merasa sedih karena itu. Tapi dia lega, karena bisa mengantar kepergian semua karyawannya sebelum sebaliknya. Sekarang hanya tinggal dirinya di sini, seperti semula.

Fotonya bersama para karyawan, yang diambil tempo hari, memenuhi penglihatannya. Sarjana Kim yang tersenyum dengan mata sipitnya, Kepala Choi dengan aura keibuannya yang khas, dirinya sendiri yang ceria, Gu Chanseong, dan Ji Hyunjung yang manis. Manwol merindukan mereka semua.

Biasanya, di meja depan ini, Manwol sering memergoki Ji Hyunjung ketiduran. Maka, Ji Hyunjung akan mengaku tidak tidur dan berpura-pura peregangan padahal menggeliat. Kadang, Ji Hyunjung sok sibuk menerima tamu dan menolak bicara dengannya. Yang paling Manwol rindukan adalah, “Selamat datang! Sudah berapa lama Anda meninggal?” pertanyaan protokol itu yang tidak pernah lupa Ji Hyunjung ucapkan pada tamu yang datang. Bagaimana kabar anak itu sekarang, ya? Manwol penasaran. Ingin sekali bertemu dengannya lagi.

Lalu, di lorong-lorong, biasanya Manwol berpapasan dengan Kepala Choi yang tangannya selalu penuh membawa sesuatu untuk tamu. Kepala Choi akan melaporkan banyak hal pada Manwol, sebagai atasan, hal-hal sangat kecil sekalipun yang bahkan Manwol tidak perlu dengar darinya.

HOTEL DEL LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang