Kim Yuna sedang makan sandwich dan hampir mengirimi Ji Hyunjung pesan untuk datang dan makan bersama dengannya, tapi … “Ah. Ngajak hantu makan sandwich bareng itu kedengarannya aneh gak ya? Terus aku harus bilang apa dong?” Kim Yuna ingin bertemu dengan Ji Hyunjung.
Ketika dia melonggarkan punggung karena bingung, seorang pria yang duduk di meja samping tertangkap mata olehnya. Dia sedang berkirim pesan dan sesekali tersenyum tajam karena pesan itu. Kemudian dia keluar dari kafe ini, entah menuju ke mana.
“Hm? Kok rasanya ada yang aneh, ya, dengan om itu?” gumam Yuna, tapi sama sekali tidak tahu itu apa dan tidak begitu peduli juga tentangnya.
Setelah akhirnya dia tidak jadi memanggil Ji Hyunjung datang dan makan sandwich sendirian, Kim Yuna pergi ke toilet. Dia membelalak, karena di sekitar toilet ini banyak sekali orang dan ternyata ada petugas 119 yang membawa keluar seorang pria—dengan ranjang dorong—dari toilet wanita. Mata pria ini membuka, tapi dengan banyak merah-merah di sekitar kedua matanya.
Yuna tercengang. Pria itu adalah om yang tadi! Apa yang terjadi? Dia pun bergegas pergi ke toilet untuk mencoba mencari tahu.
Tidak ada siapa pun di toilet ini, tapi Yuna bisa merasakan hawa dingin yang kuat di sini. Lalu dia menemukan sebuah ponsel tergeletak di lantai dan memungutnya. Apakah ponsel ini penyebabnya? pikir Yuna, tidak begitu yakin.
BLAK! dan PIK, PIK, PIK, PIK, PIK, berulang bersamaan dengan lampu toilet yang padam-terang memusingkan kepala. Ada apa ini? Kim Yuna kebingungan dan ….
Suatu suara menggema, “Oh, rupanya kau adalah hantu parasit yang bercangkang manusia. Lalu apakah kejadian tadi juga adalah perbuatanmu?”
Siapa itu? Yuna tidak melihat siapa pun, dan … BLAK! Toilet menjadi lebih benderang dari sebelumnya, hingga menyilaukan, dan HLK! Leher Kim Yuna didorong hingga ke dinding dan digantung keras-keras di sana. Yuna tidak bisa bernapas.
“Kau tidak bisa pergi ke Alam Baka. Itu adalah hukuman untukmu, yang telah melakukan perbuatan jahat di dunia ini sementara kau telah tiada. Kau … akan kubinasakan sekarang juga.” Cekikan menguat dan tatapan dingin darinya terus menyebar. Dia tidak akan memberi ampun pada siapa pun yang berbuat jahat, karena dia ini adalah Nenek Mago keempat yang bertugas memberikan hukuman pada arwah atau pun manusia yang melakukan kejahatan, Pengadil Dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
Fiksi PenggemarNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...