“MERRY CHRISTMAS!” teriak Sanchez, ke luar rumahnya, tanpa alasan. Musim dingin yang sesungguhnya tiba, dan natal telah di depan mata. Tapi, udara dingin membekukan segalanya.
Chanseong sedang merapikan barang-barangnya: mengemas baju-baju, buku-buku, dan semuanya yang mungkin akan dia perlukan di tempat tinggal barunya nanti di New York. Sanchez membantunya berberes dan banyak memberinya nasihat.
Sebelum pergi, ada seseorang yang harus Chanseong temui. Itu adalah Kim Yuna, yang sudah bukan lagi anak SMA—walau masih bukan mahasiswa juga. Yuna menunggu Chanseong di perpustakaan.
Chanseong datang. “Kabarmu baik, Kim Yuna?”
“Ya. Hmhmhm.” Yuna baik-baik saja setelah selama ini.
“Bagaimana ujian masukmu? Jadinya kau mengambil jurusan apa?” tanya Chanseong, seolah dia adalah kakak kandung Yuna.
“Ma-na-je-men hotel. Saya juga akan jadi hotelier yang sukses seperti Pak Manajer,” jawab Yuna, penuh percaya diri.
“Woh. Nilaimu bagus, ya, sepertinya.”
“Tahun depan, sih, pasti bagus.” Chanseong terkekeh karena ini. “Habisnya, kan, selama ini digangguin hantu terus. Gak konsen belajarnya. Tapi, setelah minum obat dari Pak Manajer, saya jadi gak bisa melihat hantu lagi, bisa tenang pergi ke mana pun, dan jadi lebih fokus belajarnya.”
“Baguslah kalau begitu.” Chanseong lega mendengarnya. Alih-alih meminumnya sendiri, Chanseong memberikan obat itu pada Kim Yuna—yang dia rasa lebih membutuhkan daripada dirinya. Tidak apa-apa, Chanseong sudah bisa mengendalikan segalanya sekarang, kecuali ….
Chanseong menyempatkan diri untuk melihat lukisan Gunung Baekdu selagi berada di perpustakaan ini. Dia berpikir: Benarkah Harimau memasuki lukisan itu dan telah melihat segala yang ingin dilihatnya sebelum pergi? Kalau benar, artinya dia mendapatkan hal bahkan tidak bisa yang lain impi-impikan dan sangat beruntung karena mendapatkannya—seperti Chanseong.
Dalam kenangan yang berasal dari sebuah dunia yang tidak pernah orang lain ketahui, di situlah kau berada. Dan aku … masih mengingat janjiku padamu, untuk tidak bersedih dan hidup bahagia.
Di luar sana, ada Sarjana Kim lain yang tidak kalah baik hati dan konyol, ada Kepala Choi lain yang sama ramah dan keibuannya, dan ada Ji Hyunjung lain yang bahkan lebih manis dan ceria daripada yang ada di Del Luna. Chanseong baik-baik saja, dan tahu semua itu. Dia … hanya berharap … bahwa juga akan ada Jang Manwol di luar sini yang adalah Jang Manwol yang sama dengan yang ada di Del Luna dan bertemu dengannya.
Suatu saat, jika waktu bergulir dan kita dipertemukan lagi, kuharap, kita akan selalu bersama tanpa pernah terpisahkan. Jika saat itu tiba, kita akan bertemu, saling memandang dan bermimpi, berpelukan, juga tertawa bersama-sama, dan hidup bahagia, bersama, untuk selamanya. Manwol dan Chanseong berharap.
COMPLETED
KAMU SEDANG MEMBACA
HOTEL DEL LUNA
FanficNovelisasi dari drama Korea yang ditulis oleh Hong Jeongeun dan Hong Miran, penulis drama HWAYUGI dan MY GIRLFRIEND IS A GUMIHO. Del Luna adalah hotel untuk para arwah yang tersesat dan masih memiliki pengharapan atas dunia manusia. Hotel ini membe...